“Polisi Nyantri” itulah sosok Kompol H.Agus Syafrudin, S.E., M.H Wakapolres Tasikmalaya yang suka blusukan dalam rangka melaksanakan “Safari Ibadah” ke tiap masjid maupun pondok pesantren yang ada di wilayah hukum Polres Tasikmalaya
NUANSA POST dan LINTAS PENA tertegun tatkala mendengar suara Wakapolres Tasikmalaya ini melantunkan ayat ayat suci Al Qur’an, pandai berdakwah, dan dia pun tidak menolak saat diminta untuk menjadi imam di mesjid yang ada di Komplek Pesantren Al Chaeriyyah pimpinan KH Ucup di Kampung Cibeas Desa Cintaraja Kec.Singaparna, Selasa (22/09/2020).
“Ini kami lakukan dalam rangka Safari Ibadah ke tiap masjid dan pesantren bersama anggota. Juga sekaligus dalam rangka memakmurkan mesjid dan menciptakan kondisi yang aman dan damai dalam menghadapi pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Tasikmalaya ”ujar Kompol H.Agus Syafrudin,SE.,M.H
Menurutnya, bahwa kegiatan ini tiada lain hanyalah silaturahmi polisi kepada warganya dan memberikan himbauan mengenai Kamtibmas dan Protokol Kesehatan, dan yang paling utama mengenai Pilbup yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
Wakapolres Tasikmalaya ini punya program unggulan agamis yang luar biasa, yakni subuh keliling atau suling, maghrib dan isya keliling, serta jumat keliling. Hal ini sudah dilakukan kurang lebih 2 bulan atau dimulai dari 2 hari sejak Kompol Agus Syafrudin menjabat sebagai Wakapolres Tasikmalaya. “Selama 2 bulan ini sudah kurang lebih 40 pesantren di wilayah Kab Tasikmalaya didatangi. Rencana kedepannya, saya bersama anggota akan keliling di wilayah Tasik Selatan.” ungkapnya.
Ada yang unik dari kedatangan Wakapolres Tasikmalaya ke Ponpes Al Chaeriyyah kali ini. Karena dalam kunjungannya itu, Kompol H.Agus Syafrudin membawa cukup banyak personil dari Polres Tasikmalaya.” Dengan membawa serta personilnya, saya ingin mengikis rasa takut masyarakat kepada polisi dan memperlihatkan bahwa polisi itu juga bisa mengaji, shalat, menjadi imam dll yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan.”
Dia menyampaikan kepada para santri yang berminat untuk menjadi polisi agar jangan sungkan untuk datang ke polres, bahkan untuk santri yang hafal 5 juz minimal bisa masuk kepolisian tanpa tes. “Jangan takut untuk menjadi polisi, karena ia pun dulu seorang santri yang muli menimba ilmu di pesantren sejak sekolah dasar, dan bisa menjadi polisi.”ungkapnya
Sementara itu, menurut KH.Ucup, baru kali ini ada Wakapolres memiliki program yang sangat bagus, dan baru kali ini melihat ada Wakapolres bisa khutbah, mengaji, menjadi imam, bahkan ternyata dulunya seorang santri. “Kami sangat senang dengan hadirnya Wakapolres Tasikmalaya ditengah santri menjadi contoh dan tauladan yang baik bagi para santri dilingkungan pondok pesantren kami,”pungkasnya. (REDI MULYADI/ LUKMAN NUGRAHA,SP)***
Komentar