oleh

Wapres K.H. Ma’ruf Amin Sebut Al Azhar Jadi Benteng Kekuatan Penyebaran Paham Ahlusunah Waljamaah

JAKARTA– Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima penghargan dari Syeikhul Azhar (Grand Syekh) Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb. Penghargaan tersebut diberikan atas kiprah dan kontribusi Wapres dalam mengokohkan Islam wasathiyyah di Indonesia. Tidak hanya itu Wapres juga dinilai telah mendukung terhadap risalah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam global.

“Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan memberikan motivasi guna lebih aktif lagi dalam menumbuhkembangkan moderasi beragama baik secara regional maupun internasional,” tutur Wapres usai menerima penghargaan yang juga bertepatan dengan acara Peringatan Hari Lahir ke 1083 Al-Azhar, di Istana Wapres Jl. Merdeka Selatan Jakarta, Selasa (25/3/2023).

Lebih jauh, Wapres pun mengungkapkan apresiasinya atas kiprah Al Azhar dalam membangun peradaban Islam dunia. Di usianya yang telah lebih dari sepuluh abad, Al Azhar terus mampu membuktikan kontribusinya sebagai organisasi, lembaga pendidikan, keilmuan dan dakwah.

“Berawal dari sebuah masjid biasa di Kota Kairo yang dibangun Tahun 970-972 M, kini Al Azhar telah menjelma menjadi universitas global yang terintegrasi dan mampu menampung jutaan siswa dan guru,” ungkapnya.

“Peran Al Azhar dalam hal ini tidak terbatas hanya di dalam negeri Mesir dan dunia Arab, tetapi melebar jauh ke seluruh penjuru dunia,” pungkasnya.

Sebagai informasi sebagai sebuah lembaga yang sangat besar, Al-Azhar dipimpin oleh seorang Gran Imam Syaikh Al-Azhar, dengan puncak kredibilitas keilmuan yang diakui oleh para ulama Al-Azhar. Grand Imam Syaikh Al-Azhar adalah pemilik otoritas tertinggi di Al-Azhar yang dipilih oleh ulama-ulama senior Al-azhar.

Dengan banyaknya jumlah pengajar dan mahasiswa yang ada, menjadikan Al-Azhar sebagai sumber utama ilmu pengetahuan bagi seluruh umat Islam dalam lingkup global. Dengan demikian, Wapres pun menekankan bahwa Al Azhar telah menjadi benteng kekuatan dan penyebaran paham Ahlusunah Waljamaah. (RN, BPMI – Setwapres)

Komentar