oleh

Wapres KH. Ma’ruf Amin Dorong Desa Kangkung Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat agar Lebih Mandiri

DEMAK– Usai meninjau pencegahan dan penanganan stunting di Puskesmas Mranggen III, Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin meninjau penanganan kemiskinan ekstrem di Balai Desa Kangkung, Jl. Kangkung Karang, Senggrong, Kangkung, Kec. Mranggen, Kab. Demak, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (04/04/2023).

Desa Kangkung merupakan salah satu dari 5 desa di Kecamatan Mranggen yang termasuk desa lokus prioritas penurunan kemiskinan ekstrem (Wringinjajar, Tegalarum, Banyumeneng, Sumberejo dan Kangkung)

Kepada Wapres, Camat Mranggen Wiwin Edi Widodo melaporkan, jumlah penduduk di Desa Kangkung sebanyak 8.271 jiwa dengan 2.676 KK. 258 KK di Desa Kangkung Kecamatan Mranggen termasuk keluarga miskin. Mayoritas mata pencahatian penduduk di desa tersebut di bidang wiraswasta.

“Sudah masuk PKH (Program Keluarga Harapan) sebanyak 80 Kepala Rumah Tangga (KRT) dan 342 Anggota Rumah Tangga (ART),” jelasnya.

Wiwin mengungkapkan, intervensi yang telah dilakukan dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di antaranya, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 210, Jamban Sehat 125, PKH 503 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), serta Bansos Sembako 193 KPM. Selain itu, setiap tahun warga Desa Kangkung juga mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dananya diambil dari Dana Desa, tahun 2022 sebanyak 148 KRT, dan 2023 sebanyak 43 KRT.

Menanggapi laporan tersebut, Wapres menanyakan program pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan di Desa Kangkung, sehingga tidak selalu mengandalkan bantuan.

“Pemberdayaan itu apa saja? Pemberdayaan masyarakat supaya, biar bisa tidak hanya nanti mengandalkan ini terus, bantuan-bantuan, bantuan, tapi kemandirian,” tanya Wapres.

Kepada Wapres, Wiwin Edi menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan adalah pelatihan penjualan online, kursus menjahit dan bengkel, pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah, pembuatan makanan ringan, dan daur ulang sampah.

“Kemudian perajangan tembakau, karena desa kangkung ini juga penghasil tembakau yang berkualitas baik,” jelasnya.

“Kemudian di permodalan ada masalah?” tanya Wapres kembali.

“Permodalan di kami di tingkat kecamatan ada namanya UPK badan usaha bersama Kuncuro Makmur di mana wargayg mpy jegiatansecara kelompok dapat mengajukan pinjaman modal yang mudah, murah dan tidak ada persyaratan pesertanya,” jawab Wiwin Edi.

Mendapat laporan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di Desa Kangkung masih tinggi, yakni 253 KK dari 581 KK, atau sekitar 30 persen, Waprespun berharap program-program pemberdayaan masyarakat dapat mempercepat penurunan kemiskinan ekstem di Desa Kangkung.

Selain Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, mendampingi Wapres dalam peninjauan tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Bupati Demak Eisti’anah, Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono, Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (SK-BPMI, Setwapres)