oleh

Yayasan Padma Pertiwi Nusantara Akan Launching Film “BATARA KUNCUNG PUTIH” Sejarah Berdirinya Kerajaan Galunggung

Kota Tasik, LINTAS PENA

Yayasan Padma Pertiwi Nusantara bekerjasama dengan PT.LINTAS PENA MEDIA dan Sanggar Karya Cipta Film akan  menggelar kegiatan “Apresiasi dan Diskusi Film BATARA KUNCUNG PUTIH Awal Berdirinya Kerajaan Galunggung” sekaligus launching (pemutaran perdana) film tersebut, bertempat di Yayasan Padma Pertiwi Nusantara Jln.Kawasan Gunung Hampelas Situsari Kel.Sukalaksana Kec.Bungursari Kota Tasikmalaya, hari Minggu 11 Maret 2018.

“Yayasan Padma Pertiwi Nusantara melalui sekolah berbasis alam SMA Plus Padma Pertiwi Nusantara, bekerjasama dengan PT.LINTAS PENA MEDIA sebagai penerbitan pers yang peduli akan kemajuan dunia pendidikan, dan Sanggar Karya Cipta Film yang bergerak di bidang pendidikan non-formal, merasa terpanggil untuk bergotong royong, bekerjasama dan bahu membahu memproduksi sebuah film sederhana yang bertemakan awal mula berdirinya Kerajaan Galunggung, sebagai cikal bakal adanya sebuah tatanan masyarakat di daerah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya,”jelas Sansan Warsana,SE Ketua Yayasan Padma Pertiwi Nusantara didampingi ketua panitia pelaksana M.Syabiek kepada LINTAS PENA.

Sansan Warsana menjelaskan, bahwa proses pembuatan film “BATARA KUNCUNG PUTIH Awal Berdirinya Kerajaan Galunggung” yang melibatkan Yayasan Padma Pertiwi Nusantara bekerjasama dengan PT.LINTAS PENA MEDIA dan Sanggar Karya Cipta Film merupakan  sebagian daru sekitar banyak putra daerah Tasikmalaya mulai memiliki kesadaran akan pentingnya kita menggali kembali sejarah, menggali kembali asal muasal dari mana kita terlahir, tugas seperti apa yang kita emban, dan kemana kita akan kembali.

“Pemikiran tersebut dijiwai sedalam dalamnya dan sudah diimplementasi dalam bentuk kehidupan yang nyata. Orang yang memahami sejarah tentu akan memahami seperti apa dia seharusnya berbuat, jalan seperti apa yang harus ditempuh, dan otomatis pula memiliki kesadaran kemana dia akan kembali. Dengan demikian, kondisi tertib, damai, dan aman pun akan tercipta dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat,”paparnya.

M.Syabiek ketika ditanya mengenai pembuatan film “BATARA KUNCUNG PUTIH Awal Berdirinya Kerajaan Galunggung” tersebut, dia mengatakan, bahwa  peradaban Tasikmalaya tidak bisa dipisahkan  dengan peradaban sebelumnya yang terbentuk pada masa dahulu kala. Kerajaan Galunggung adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Tasikmalaya. Kerajaan Galunggung tidak banyak diketahui  oleh masyarakat Tasikmalaya, padahal ia merupakan salah satu pilar peradaban yang membentuk masyarakat Tasikmalaya.

“Fakta pula menunjukkan bahwa tidak hanya masyarakat berusia anak anak dan remaja saja, karena masyarakat dewasa bahkan masyarakat Tasikmalaya yang sudah lanjut  usiapun tidak banyak yang mengetahui tentang sejarah Tasikmalaya itu sendiri,”tutur M.Syabiek.

Adapun maksud dan tujuan digelarnya kegiatan “Apresiasi dan Diskusi Film BATARA KUNCUNG PUTIH Awal Berdirinya Kerajaan Galunggung” tersebut, lanjut M.Syabiek, yakni memberikan pemahaman kepada warga masyarakat akan sejarahnya sendiri, menggali kembali kearifan lokal sebagai pedoman untuk diimplementasikan pada sendi kehidupan dimasa sekarang dan yang akan datang, serta memberikan pembelajaran kepada para remaja dan generasi muda akan nilai nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulunya.

Sementara itu, Direktur PT.LINTAS PENA MEDIA Redi Mulyadi menyambut baik inisiatif Yayasan Padma Pertiwi Nusantara pimpinan Sansan Sarsana,SE dan Sanggar Karya Cipta Film pimpinan Abah Ending menggelar kegiatan “Apresiasi dan Diskusi Film BATARA KUNCUNG PUTIH Awal Berdirinya Kerajaan Galunggung” tersebut.

“Saya berharap kaum remaja dan para pelajar, para guru di  tingkat SLTP dan SLTA, budayawan dan masyarakat Tasikmalaya dapat menghadiri acara apresiasi dan diskusi film sekaligus launching   Film BATARA KUNCUNG PUTIH Awal Berdirinya Kerajaan Galunggung , karena perlu untuk diketahui,”paparnya.(LUKMAN NUGRAHA,SP)***

 

Komentar