oleh

Ratu Kalinyamat, Retno Kencono Kini Diakui sebagai Pahlawan Nasional

Oleh: Oesman Himalaya

PERINGATAN Hari Pahlawan tahun 2023 ini terasa spesial bagi warga Jepara. Pasalnya, salah satu yang dianugerahi sebagai pahlawan nasional adalah seorang tokoh wanita pemimpin rakyat Jepara abad ke-16 yang dikenal dengan Ratu Kalinyamat. Bernama asli Retno Kencono, dia adalah cucu dari Sultan Fatah, pendiri Kerajaan Demak. Makamnya berada di belakang masjid Astana Sultan Hadlirin yang dibangunnya sendiri sebagai bukti cintanya pada suaminya mendiang Sultan Hadlirin.

Meskipun kisah tentang kehidupannya selama ratusan tahun terdistorsi oleh kisah yang tidak bisa menjadi rujukan sejarah, karena bersumber dari cerita babad yang ditulis ratusan tahun setelah kematiannya, dan hanya terfokus pada kisah konflik internal perebutan tahta Demak sepeninggal kematian ayahnya, Sultan Trenggana serta kisah dendamnya kepada Arya Penangsang karena kematian suaminya.

Untungnya, kisah tentang kepahlawanannya yang ditulis saat masa hidupnya oleh para juru tulis dari Portugis ditemukan sehingga bisa menguak bagaimana hebatnya Ratu Kalinyamat dalam memimpin ribuan prajurit berperang melawan kolonial Portugis.

Seorang penulis, Manuel Faria e Sousa dalam bukunya menulis saat Ratu Kalinyamat tahun 1551 mengirim ratusan kapal menyerang Portugis yang menguasai Malaka : “Allilo moftra fpn los Reyes de Pera, Pan, Marruaz, y la Reyna de la* paraen lalava. Entrava lunio quando de todaefta liga fe vieron correr por el agua más de dozientos navios con más de diez mil hombres”

Artinya : “Bersekutulah para raja dari Pera, Pao, Marruas dengan Ratu Jepara dari Jawa. Persekutuan itu membentuk armada di lautan dengan 200 kapal dan lebih dari 10.000 orang.”

Selain mengirim serangan ke Malaka, Ratu Kalinyamat pada tahun 1564 juga mengirim ratusan kapal untuk menyerang Portugis yang sudah menguasai Hitu, di Maluku sebagaimana tertulis dalam sebuah kronik berjudul Residencia das Moluccas.

Kemudian, pada tahun 1573, Ratu Kalinyamat mengirim serangan ke Malaka, kali ini dengan 15.000 orang pasukan terbaik dengan total 300 kapal perang. Perang yang hebat pun terjadi dan membuat Portugis kewalahan.(***

Komentar