oleh

Burung Perkutut dan Hujan di Pagi Hari

Di sebuah desa yang dikelilingi oleh pegunungan, seorang pemuda bernama Hendra selalu merasa cemas tentang masa depannya. Ia merasa hidupnya penuh dengan ketidakpastian, dan sering terjebak dalam kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi. Setiap kali hujan turun, Hendra merasa semakin tertekan, seolah hujan itu membawa beban yang berat dalam pikirannya.

Suatu pagi, ketika hujan turun dengan lebat, Hendra berjalan di sepanjang jalan desa, mencoba menenangkan pikirannya. Tiba-tiba, ia mendengar suara burung perkutut yang merdu, meskipun hujan sedang deras. Ia mencari-cari suara itu dan akhirnya melihat burung perkutut itu bertengger di atap rumah kecil di ujung jalan.

Burung perkutut itu menoleh dan berkata dengan suara lembut, “Hendra, hujan ini bukan untuk membuatmu merasa berat. Hujan datang untuk membersihkan, memberi kehidupan, dan menyegarkan segala sesuatu yang terhenti.”

Hendra merasa bingung, tetapi ia melanjutkan perjalanannya sambil mendengarkan suara hujan yang terus turun. Burung perkutut itu terbang rendah di atasnya, melintasi jalan yang licin oleh air hujan. “Hidupmu, seperti hujan ini, datang dengan masa-masa yang penuh ketidakpastian. Namun, ketahuilah, hujan tidak pernah bertahan selamanya. Begitu juga dengan kesulitanmu.”

Hendra merenung, merasakan kedamaian yang aneh di hatinya. Ia menyadari bahwa, seperti hujan yang datang dan pergi, kesulitan dalam hidupnya pun hanya sementara. Hujan mungkin membuat jalan terasa lebih sulit, tetapi setelah hujan berhenti, bumi akan terasa lebih segar, tanaman akan tumbuh, dan udara akan menjadi lebih bersih.

Dengan pemikiran baru itu, Hendra mulai merasa lebih ringan. Ia tidak lagi takut pada hujan atau ketidakpastian yang datang dalam hidup. Ia menyadari bahwa, seperti hujan yang memberikan kehidupan pada bumi, setiap tantangan yang dihadapi adalah bagian dari proses untuk tumbuh dan berkembang.

Burung perkutut itu terbang ke arah langit yang mulai cerah, meninggalkan Hendra dengan pesan terakhir: “Setiap hujan membawa keindahan setelahnya. Jangan takut pada perubahan, karena perubahan membawa kehidupan yang baru.”

Hendra tersenyum, merasa lebih siap menghadapi apa pun yang datang. Ia tahu, seperti hujan yang selalu berakhir dengan pelangi, hidupnya pun akan menemukan kedamaian dan keindahan setelah setiap kesulitan.

#Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata

Komentar