JAKARTA-–“Kekecewaan masyarakat baru-baru ini terhadap aparat pemerintah yang suka pamer-pamer kekayaan di media sosial mesti direspon serius. Apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo kemarin saat memberi pengantar pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kamis, 2 Maret 2023 sangat penting untuk diperhatikan. Beliau mengarahkan pesannya pada MenPAN-RB, bukan cuma Menkeu,” ujar Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia merangkap Juru Bicara bidang Ekonomi dalam keterangannya, Jumat, 3 Maret 2023.
Dikatakan, “Kita semua diingatkan soal tugas aparatur sipil negara (ASN) perihal esensi reformasi birokrasi yaitu melayani rakyat secara efektif dan akuntabel. Ini kerap terlupakan.”
Baru-baru ini masyarakat luas dipertontonkan dengan ulah beberapa oknum dari Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai yang suka pamer harta. Rupanya hal ini terpantau juga oleh Presiden Joko Widodo.
PSI sepakat dengan Presiden Jokowi yang bilang, “Kalau seperti itu (pamer harta), ya pantas rakyat kecewa. Karena pelayanannya dianggap tidak baik dan aparatnya, perilakunya jumawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis.” Dengan nada tegas Jokowi sampaikan hal ini.
Karena itu harus kembali diingatkan agar para menteri dan kepala lembaga melakukan tindakan disiplin terhadap para pegawainya yang suka pamer harta. Juga di instansi Polri, Kejaksaan Agung dan aparat lainnya, pembenahan mulai dari dalam.
“Beredar luas di masyarakat seorang pejabat eselon tiga di lingkungan Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo, bisa punya harta senilai Rp 56 miliar. Itu yang dilaporkan, yang tidak dilaporkan ya kita tidak tahu khan,” kata Andre lebih lanjut.
Lalu warganet juga menyoroti foto-foto Dirjen Pajak Suryo Utomo naik moter gede (moge) bersama Belasting Rijder, sebuah klub motor yang jadi wadah perkumpulan penyuka motor bagi para pegawai Ditjen Pajak di Kementerian Keuangan.
Kemudian disoroti pula gaya hidup mewah Eko Darmanto seorang Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta. Di akun media sosial Instagramnya Eko kerap mengunggah foto dengan latar belakang motor gede (moge), mobil mewah, bahkan pesawat terbang Cesna.
Gegara hal itu Eko akhirnya dipanggil Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani ke Jakarta untuk dimintai klarifikasi. Eko kini telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bea Cukai DIY.
“Aparat pemerintah memang tidak sepantasnyalah untuk pamer-pamer kekayaan. Hal ini berlaku pula bagi keluarganya. Mereka khan hidup atau digaji dari pajak rakyat,” kata Andre menutup penjelasannya.(REDI MULYADI)***
Komentar