Oleh: Gus Imam Makruf “Joko Dayu Satrio Tondo Negoro” (Guru Besar Padepokan Macan Telaga Merah Bojonegoro)
Sendiri di sudut ruang yang penuh bayangan.
Menetes air mata ini, seraya hati berkata : “_Kenapa dengan diriku ini yaa Tuhan?_
Serasa dekat dengan-MU. Tetapi mungkinkah Engkau berada di dekatku…?_
Tuhan … janganlah Engkau jauhi diriku hanya karena caraku mencintai-MU yang belum sesuai keinginan-MU
Tuhan, ajari aku cara mencintai-MU.
Tunjukkan aku bagaimana cara menggapai-MU.
Bertemunya cintaku dengan cinta-MU, itulah yang aku mau.
Tuhanku… mungkinkah Aku bisa mendapatkan surga-MU?
Sedangkan aku menikmati duniaku ini dengan sepenuh hatiku.
Yaa Tuhan… dengan cara apa aku melangkah menuju surga-MU?’.
Kutahu dunia ini adalah jalan menuju surga-MU.
Tanpa kuragu, dunia ini tempat dimana Engkau mengujiku.
Akan tetapi, wahai Tuhanku… terkadang aku merasa kesepian, dan terasa Engkau menjauh dariku.
Tuhanku… jangan Engkau menjauhiku karena duniaku ya Allah…., ‘Tetapi bimbinglah aku menata duniaku, dan terus melangkah munuju surga-MU yaa Allah _yaa ilahi robbi_ ‘ .
Tepi dari dunia ini aku tidak mengerti, lalu harus bagaimana aku bisa menepi…?
Jiwaku terombang-ambing di samudra yang dikelilingi tebing.
Menjerit hatiku memanggil nama- MU.
Yaa Allah tolonglah aku bawa kejalan-MU
Kutemukan jalan lurus-MU, namun berat untuk melangkahkan kakiku, tuhan…
Inilah aku yang selalu menantikan hidayah-MU.
Menepi dalam keyakinan, berlabuh dalam kesaksian.
Ashadu an la ilaaha illallah wa-ashadu anna muhammadarrosulallah .
“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan aku besaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah ” .
Komentar