Bandung ,LINTAS PENA—Alumnus Peduli Pancasila Jawa Barat menggelar seminar nasional untuk mendorong percepatan UU BPIP. Karena dengan lahirnya UU tersebut diharapkan bisa menjadi payung yang kuat untuk melawan gerakan-gerakan, faham, ideologi yang aAnti Pancasila sebagaimana saat ini sering terjadi. Baik ideologi beraliran kiri yang bersifat komunis & sosialis maupun bersifat ektrim kanan yang mengatasnamakan agama, seperti ideologi ideologi NII, khilafah yang dengan terang-terangan mendeklarasikan diri tanpa merasa bersalah. Bahkan dengan lantang menyebut kaum nasionalis sebagai Islam phobia yang anti Islam. Padahal sesungguhnya merekalah yang benar Pancasila Phobia yang anti Pancasila , Merah Putih dan NKRI
Untuk itu Anton Charliyan sebagai salah satu tokoh Nasional Penggiat Anti Intoleransi dan Radikalisme mengatakan , agar gol mayoritas jangan hanya sekedar pandai bicara saja, tapi sudah saatnya harus berani bersikap progresif dan militan, melawan gerakan-gerakan yang anti Pancasila seperti Khilafah , NII dll. Tunjukan bahwa kaum nasionalis itu ada dan masih solid.
“Karena berdasarkan pengalaman banyak rekan-rekan tokoh nasionalis yang vokal dalam bicara tapi ketika diajak turun untuk aksi, 90% jadi pada sakit gigi… Makanya seminar ini pun, jangan hanya sekedar speak-speak doang , alias NATO ( Not action Talking Only ), dimana setelah seminar ini selesai lalu bubar begitu saja, akhirnya hanya sebagai retorika dan ceremonial saja, tanpa menghasilkan apa-apa.,
Justru yang paling penting aksi apa yang harus kita lakukan setelah seminar ini ? Sehingga punya dampak yang nyata untuk menekan berkembangnya ideologi-ideologi semacam Khilafah, NII, JAT , JI dll.. yang jelas jelas sudah terang-terangan mengikrarkan diri bahwa di tahun 2024 harus tegak berdiri baik secara konstitusional maupun inskonstitusional. Hal tsb betul-betul mereka yakini sebagai garis perjuangan yang pasti tercapai, sehingga bila dilihat dari kronologi diatas , faham tsb betul betul merupakan ancaman nyata bagi NKRI yang sudah ada didepan mata.”papar mantan Kapolda Jawa Barat ini
Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan mengatakan, kemudian sebagai salah satu antisifasi berperang melawan faham tersebut, kita bukan hanya berperang secara phisik tapi lebih di tataran ideologi , stigma dan pemikiran. Sehingga kitapun harus mampu beraksi di tataran tsb.. maka dari itu kita pun harus lebih fokus untuk menyiapkan perangkat-perangkat di wilayah tsb.. minimal masing-masing individu mampu menciptakan ketahanan keluarga dan lingkungan sekitarnya agar tidak terpapar faham faham tsb .Karena faham tsb sudah sangat menyebar masuk berbagai sektor baik kampus, sekolah sekolah,LSM, Ormas , kelompok kelompok budaya, institusi-institusi, bahkan sampai ke sektor non formal seperti arisan-arisan , kelompok alumnus dll. .
Dalam hal ini, lebih jauh kita harus mendesak pemerintah dengan segala cara, baik berupa aksi, deklarasi, seminar maupun dlm bentuk tertulis berupa usulan himbauan dll agar Pemerintah jangan slow respon, terkesan berdiam diri saja, terlena seakan akan tidak ada apa-apa . Padahal kita semua tahu bahwa sikon saat ini makin hari makin memanas dan kita semua tidak sedang baik-baik saja… alias sedang sangat resah dan gregetan.
Kemudian mantan Kadiv Humas Polri ini menjelaskan, menindak lanjuti seminar ini , pada tgl 17 Agustus 2022 akan digelar Upacara Khusus Peringatan Hari Kemerdekaan, untuk masyarakat umum, komunitas, LSM Paguyuban Padepokan dll, di Monumen Juang depan Gedung Sate Bandung, pukul 08.30 WIB, bagi seluruh komponen masyarakat yang masih merasa berjiwa nasionalis .Kemudian akan dilanjutkan dengan pawai motor Merah Putih untuk menolak faham Gerakan Khilafah, NII dan sejenisnya. “Karena itu diharapkan seluruh masyarakat Bandung Raya dan Jawa Barat yang betul masih cinta NKRI bisa ikut bergabung dalam acara tsb, tidak hanya sekedar speak-speak doang, sekaligus unutk menunjukan bahwa gol nasionalis masih ada, exis, solid dan militan.”pungkasnya
Hadir sebagai pembicara dalam acara seminar nasional tsb al : Gus Islah seorang pakar Densus Mabes Polri, Prof Irfan Dir Deradikalisai BNPT, Prof Soemitro Aji Dekan UI, Habib Kribo, dll. Acara berlangsung tertib dan penuh semangat.(REDI MULYADI)***