oleh

Audit Pengeluaran Kas

Oleh: DYAN FIRATIH ROH DHANIYAH (Mahasiswa Akuntansi,FEB. Universitas Muhammadiyah Malang)

PENGELUARAN KAS adalah kegiatan transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas perusahaan, dari pemesanan, penerimaan, menyetujui faktur pemasok sampai pembayaran transaksi.

4 Aktivitas Dasar

  1. Memesan bahan baku,perlengkapan dan jasa
  2. Menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa
  3. Menyetujui faktur pemasok
  4. Pengeluaran Kas

Dua Sistem Pokok

  1. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
  2. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan kas kecil.

Ruang Lingkup Pengeluaran Kas

  1. Pembayaran hutang dagang ataupun material
  2. Pembelian barang atau penggunaan jasa yang dibayar tunai
  3. Pengeluaran untuk beban perusahaan seperti gaji karyawan
  4. Pembayaran setoran ke kas kecil
  5. Refund untuk barang yang 5 dikembalikan oleh konsumen

Pengendalian Internal Kas

Mengapa ada pengendalian inter?

Pengendalian internalnya bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  1. Menyediakan cek sehingga setiap pengeluaran kas harus menggunakan cek tersebut. Hal ini dikecualikan apabila jumlah pengeluarannya terbilang kecil alias hanya menggunakan kas kecil.
  2. Membentuk kas-kas kecil dengan pengawasan yang ketat.
  3. Penulisan cek hanya dilakukan jika disertai bukti yang lengkap.
  4. Memisahkan antara pihak pengumpul bukti pengeluaran, mencatat pengeluaran, penulis cek serta penanda tangan cek.
  5. Melakukan pemeriksaan internal pada waktu yang tidak tertentu.
  6. Membuat laporan pengeluaran kas secara rutin yaitu setiap hari.

Tujuan nya apa?

Pengendalian intern kas dimaksud untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tak efisien.

Perlakuan Akuntansi

Tahapan Perlakuan Akuntansi :

  1. Pengakuan dan Penilaian Akuntansi Bertujuan untuk menentukan berapa jumlah rupiah dalam suatu transaksi yang akan dicatat. Pengukuran ditujukan untuk menentukan jumlah yang akan dicatat pertama kali untuk suatu transaksi, sedangkan penilaian ditujukan untuk menentukan berapa jumlah yang harus ditetapkan untuk tiap pos laporan pada tanggal laporan yang sesuai.
  2. Pengakuan merupakan proses pembentukan atau pencatatan suatu pos yang memenuhi definisi suatu unsur didalam laporan keuangan.
  3. Pengungkapan berhubungan dengan masalah bagaimana suatu informasi keungan disajikan dalam laporan keuangan and teaching.

Perumusan Tujuan Dan Prosedur Pemeriksaan

Perumusan Tujuan Audit Internal

  1. Memeriksa apakah terdapat pengendalian internal yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi pengeluaran kas dan bank.
  2. Memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada pada laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan (existence)
  3. Memeriksa semua transaksi yang menyangkut pengeluaran kas benar-benar terjadi (tidak fiktif)
  4. 4Memeriksa apakah semua transaksi pengeluaran kas sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas, tidak ada yang dihilangkan.
  5. Memeriksa transaksi yang menyangkut pengeluaran kas sudah dicatat secara akurat dan tidak ada kesalahan perhitungan matematis, tidak salah posting, dan klasifikasi.
  6. Memeriksa semua transaksi yang menyangkut pengeluaran kas sudah dicatat pada waktu yang tepat, tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan.
  7. Memeriksa apakah ada pembatasan penggunaan saldo kas dan setara kas.
  8. Memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah saldo tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan.
  9. Memeriksa penyajian di laporan posisi keuangan (neraca) sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (PSAK/ETAP/IFRS)

Perumusan Tujuan Dan Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan

  1. Pahami dan Evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi pengeluaran kas dan bank.
  2. Buat top schedule kas dan setara kas per tanggal neraca.
  3. Lakukan cash count per tanggal neraca, dan sebelum atau sesudah.
  4. Kirim konfirmasiataudapatkanpernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan kas opname.
  5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.
  6. Minta rekonsiliasi bank pertanggal neraca. lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut.
  7. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat, dan perjanjian kredit untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.
  8. periksa inter bank transfer kurang lebih 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.
  9. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.
  10. Jika ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca, periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca, dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
  11. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas pada laporan posisi keuangan dan CALK, sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK, ETAP, IFRS)
  12. Buat kesimpulan di top schedule kas dan setara kas atau di memo tersendiri mengenai kewajaran dari cash on hand dan in bank, setelah kita menjalankan seluruh prosedur audit diatas.

Produk Dan Jasa

  1. Jasa Service
  2. Spare Part + Oli
  3. Minimarket

Aktivitas Pengeluaran Kas

  1. Pembelian Equipment
  2. Pembayaran Beban Operasional
  3. Pembayaran Utang dan Reimbursment

*****