DI SEBUAH desa yang terletak di antara lembah dan hutan, seorang pemuda bernama Arman sering merasa cemas tentang masa depan. Ia berambisi untuk mencapai semua tujuannya dengan cepat, tetapi selalu merasa terburu-buru dan tak sabar. Meskipun usahanya keras, ia merasa tidak ada hasil yang memadai. Arman ingin semuanya segera tercapai, tanpa menyadari bahwa waktu adalah bagian penting dari setiap proses.
Suatu pagi, ketika Arman sedang beristirahat di dekat sungai, ia mendengar suara burung perkutut yang lembut. Tertarik dengan suara itu, Arman mengikuti burung perkutut yang terbang rendah, hingga akhirnya burung itu berhenti di atas sebuah batu besar di tengah sungai.
Burung perkutut itu berkata dengan suara yang tenang, “Arman, dunia ini berjalan sesuai waktu yang diberikan. Tak ada yang bisa dipaksakan. Belajarlah untuk menghargai setiap detik, karena setiap langkah membutuhkan waktu untuk mencapai tujuannya.”
Arman merasa heran dengan kata-kata burung itu, tetapi ia mulai menyadari sesuatu. Ia duduk di sana, memikirkan setiap usaha yang ia lakukan selama ini, dan bagaimana semuanya terasa terburu-buru. Burung perkutut itu terbang lagi, kali ini melintasi sungai dan mengarah ke ladang-ladang yang subur di sebelah bukit.
Ketika Arman mengikuti jejak burung itu dan sampai di ladang, ia menyaksikan petani yang bekerja dengan sabar, memetik hasil panen mereka dengan penuh rasa syukur. Tanaman-tanaman itu tidak tumbuh dalam semalam, melainkan dengan perhatian dan waktu yang cukup. Arman menyadari bahwa ia tidak perlu terburu-buru. Keberhasilan tidak datang dalam sekejap, melainkan melalui proses yang penuh kesabaran dan ketekunan.
Burung perkutut itu kembali terbang di atas ladang, meninggalkan pesan yang dalam di hati Arman: “Waktu adalah guru yang bijaksana, dan setiap hal membutuhkan ruang untuk berkembang.” Sejak hari itu, Arman belajar untuk lebih sabar, memberi waktu untuk segala sesuatu tumbuh, dan tidak terburu-buru dalam mengejar impian.
#Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata
Komentar