oleh

Dampak – Dampak yang Timbul Karena COVID – 19 Terhadap Ekspor dan Impor Indonesia ke China

Oleh: Titis Lailatul Fitri (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.Ekonomi dan Bisnis, Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan )

NEGARA maju yang menjadi destinasi utama ekspor dan impor Indonesia salah satunya adalah negara China, jika ekonomi China turun 1-2%, maka akan berdampak juga 0,1% -0,3% terhadap perekonomian Indonesia. Seperti kita ketahui bersama, China merupakan negara yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian dunia, dan secara otomatis akan mempengaruhi perekonomian negara lain (salah satunya Indonesia) sebagai mitra dagang. China juga merupakan mitra dagang utama dan sumber impor Indonesia, serta tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia.

Wabah Covid di China juga ditengarai berdampak pada 20 jenis perdagangan pertanian Indonesia.Ekspor minyak sawit merupakan salah satu penyumbang ekspor terbesar ke China. Namun bulan Februari 2020, realisasinya hanya mencapai 84.000 ton,angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan realisasi di bulan sebelumnya yaitu Januari 2020 sebesar 487.000 ton dan pada periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 371.000 ton. Dari sisi impor pangan, Indonesia yang mengandalkan bawang putih dari China hanya bisa mengimpor 23.000 ton bawang putih dari China pada Februari 2020. Dibandingkan dengan volume impor tahun sebelumnya sebesar 583.000 ton, angka ini juga turun tajam. Pada Februari 2020, penurunan impor terbesar dari China juga terlihat pada komoditas buah-buahan. Sementara itu, impor komoditas buah-buahan turun 78,88% dari US $ 160,4 juta menjadi US $ 33,9 juta. Sektor batu bara juga mengalami penurunan drastis. Selain itu pengiriman komoditi agro industri juga ikut terdampak.  Di sektor manufaktur, kebutuhan akan suku cadang industri yang biasanya diimpor dari China ikut terhambat. Suku cadang dihargai lebih mahal dan prosesnya menjadi lebih lama, kegiatan pelayaran juga ikut tersendat. Kemudian penurunan juga tidak hanya terjadi pada bidang ekspor dan impor saja, tapi merembet ke semua sektor ekonomi. Para pelaku usaha kecil turut merasakan hal ini. Yang paling mencolok anjloknya tingkat penjualan semenjak pandemi.

Dari sisi impor pangan, Indonesia yang memiliki ketergantungan bawang putih dari China, hanya dapat mengimpor bawang putih dari China sebesar 23.000 ton pada Februari 2020. Angka ini juga turun drastis jika dibandingkan dengan impor tahun sebelumnya yang mencapai 583.000 ton. Pada Februari 2020, penurunan impor terbesar dari China juga terlihat pada komoditas buah-buahan. Adapun impor komoditas buah-buahan turun signifikan sebesar 78,88% dari USD160,4 juta menjadi USD33,9 juta.

Perekonomian yang terjadi di China juga berdampak pada perekonomian Indonesia, terutama dalam hal perdagangan dan pariwisata.Pemerintah Indonesia perlu mencari opsi atau cara lain agar tidak mendorong kebijakan dan strategi ekonomi domestik Indonesia yang mengandalkan impor dari China. dan berusaha mengekspor dari China, ekspor Indonesia. Pemerintah Indonesia juga harus mempertimbangkan peluang pariwisata untuk menarik wisatawan dari negara lain ke Indonesia dan meningkatkan wisatawan domestik. ***

 

BIODATA PENULIS:

Nama : Titis Lailatul Fitri

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Malang