Oleh: Zulfaya Salsabila ‘Izazi (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Ekonomi Pembangunan)
PEMBANGUNAN adalah proses multidimensional yang terdapat perubahan dalam berbagai struktur dalam kehidupan masyarrakat di dalamnya. Pembangunan dapat terjadi diberbagai bidang di kehidupan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi berbagai macam ketimpangan sosial, pemberantasan kemiskinan, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini, banyak hal yang terjadi di Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat terutama dalam hal perekonomian. Situasi dan kondisi yang semakin maju ditambah dengan beberapa pengaruh seperti globalisasi menyebabkan sektor perekonomian mengalami berbagai perubahannya.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dunia menjadi semakin meningkat karena globalisasi menyebabkan dunia tanpa sekat yang mengakibatkan persaingan global sangat ketat, terutama dalam Negara-negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang itu. Negara berkembang diharuskan untuk memiliki inovasi dalam menjalankan perekonomian Negara, hal ini bertujuan agar Negara berkembang dapat memiliki kemampuan bersaing dan berkontribusi langsung.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang tepat dan efisien adalah suatu dasar dari terwujudnya kemakmuran bangsa dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Untuk itu, dalam pembangunan ekonomi, diharuskan adanya kerjasama dari berbagai elemen dalam kehidupan manusia agar tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut dapat tercapai dengan baik dan tercapai sesuai dengan kondisi masyarakat.
Salah satu hal yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pembangunan ekonomi adalah dengan pembangunan berbagai fasilitas umum yang memiliki tujuan awal untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan membantu kehidupan masyarakat agar lebih mudah dan teratur. Pembangunan faslitas umum tersebut seperti pembangunan berbagai halte yang digunakan bis dalam kota. Hal ini bertujuan agar bis dalam kota dapat beroperasi dan digunakan oleh seluruh masyarakat yang ada dalam kota tersebut. Contoh lain lagi seperti pembangunan bandara yang baru yang lebih luas dari bandara yang lama.
Dalam hal ini kasus pembangunan bandara yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan masyarakat adalah bandara baru di Yogyakarta tepatnya di daerah Kulon Progo. Bandara ini dibangun disekitar pemukiman masyarakat. Tentunya hal ini menimbulkan banyak reaksi yang tentunya tidak baik dari masyarakat sekitar maupun masyarakat di luar daerah tersebut. Lahan yang dijadikan pembangunan bandara baru tersebut merupakan tanah yang menjadi pemukiman warga masyarakat dan sekaligus tempat mereka mencari penghasilan untuk penghidupan mereka. Dengan adanya pembangunan ini, tentu menjadikan suatu polemik yang di satu sisi ini merupakan pembangunan yang ditujukan untuk kemudahan masyarakat dalam menggunakan transportasi udara, namun disisi lain, pembangunan bandara yang dilakukan di area pemukiman warga menjadi penghambat kehidupan warga sekitar.
Dalam hal pembangunan ekonomi di Indonesia, pemerintah masih tidak memperdulikan hal-hal seperti yang penulis contohkan tersebut. Pembangunan yang bertujuan untuk memudahkan dan menyejahterahkan masyarakat, namun juga menyusahkan dan menyebabkan penghidupan masyarakat yang lainnya terganggu. Hal ini menjadi suatu pertanyaan bagi beberapa kalangan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak jauh dari, apakah pembangunan benar ditujukan untuk masyarakat? Jika iya, masyarakat yang mana? Tentu hal ini akan menyebabkan pandangan yang buruk terhadap pemerintah yang hanya mengutamakan pembangunan ekonomi masyarakat kelas menengah ke atas. Sedangkan, masih sangat banyak masyarakat kelas menengan ke bawah yang perlu dibangun perekonomiannya.
Untuk itu, pembangunan perekonomian perlu dilakukan pengevaluasian ulang. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dapat tepat pada sasaran dan menyejahterahkan rakyat secara keseluruhan. Jangan sampai pembangunan ekonomi hanya ditujukan pada masyarakat kelas menengah ke atas dan pemerintah seolah menutup mata dan menyembunyikan bahkan mengorbakan kehidupan perekonomian masyarakat kelas menengah kebawah. (***