Oleh : Firdaus, S. Pd(CGP Angkatan 8, Kota Depok)
PENDIDIKAN adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pada hakikatnya pendidikan ini untuk mengembangkan potensi seseorang dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan untuk menjadikannya sebagai manusia yang utuh. Tugas dan tanggung jawab guru sangatlah besar. Tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran saja. Seorang guru memiliki tanggung jawab mendidik, mengajar suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada siswa. Guru sebagai tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen )
Seorang guru memegang sangat peranan penting terhadap perkembangan murid-muridnya. Selain berperan sebagai pengajar, Guru Pintar juga berperan sebagai orang tua dari para murid. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik ketika mendapatkan perlakuan dengan baik, yaitu mendapat perlakukan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian dalam situasi yang nyaman dan damai. Menurut Ki Hajar Dewantara guru harus dapat menjalankan filosofi Among Ki Hadjar Dewantara, yaitu: Ing Ngarso Sung Tulada, ketika guru berada didepan harus dapat memberikan contoh atau teladan dengan tindakannya yang baik. Ing Madya Mangun Karsa, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dan mampu menyemangati muridnya untuk memiliki kekuatan dan kemampuan serta, guru dapat memperhatikan perbedaan pada setiap muridnya. Tut Wuri Handayani. Tut Wuri Handayani, guru harus mampu memberikan dorongan dan arahan kepada muridnya agar bertumbuh dan maju.
Seorang guru harus dapat megadopsi kerangka berpikir inkuria-presiatif dalam memimpin perubahan pembelajaran. Sehingga mampu menemukan potensi dan kekuatan dalam diri murid maupun lingkungan sekolah. Dengan kerangka berpikir tersebut juga dapat membantu dalam pencapian misinya dan sebagai alat bantu mengelola perubahan.
Sebagai pemimpin pembelajaran juga berarti menjadi pemimpin yang menaruh perhatian penuh secara sengaja pada komponen pembelajaran, seperti kurikulum (intra, ekstra, dan ko -kurikuler), proses belajar-mengajar, refleksi dan asesmen yang otentik dan efektif, pengembangan guru, pemberdayaan dan pelibatan komunitas yang kesemuanya mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah. Yang dimaksud dengan wellbeing disini adalah semua yang terkait dengan kondisi yang berpihak pada murid. Dalam konteks sekolah wellbeing berarti menciptakan lingkungan dan kondisi yang mendukung perkembangan dan kesejahteraan meyeluruh siswa, guru, staf dan orang tua sehingga mereka dapat tumbuh, belajar, dan berpartisipasi secara optimal dalam proses pendidikan. Guru Penggerak berperan besar dalam membuat lingkungan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, namun tetap menantang, dan relevan untuk para muridnya. Mereka diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada sebesar-besarnya kepentingan tumbuh, kembang, dan mekarnya murid. (****