Oleh: Ustadz Ade Bachtiar Alief LINTAS PENA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Bismillahirrahmanirrahim…
Jika musibah, membuat kita semakin dekat dengan Allah, maka… itulah NIKMAT. Tetapi… Jika nikmat, membuat kita semakin jauh dari Allah ,maka… itulah MUSIBAH.
Itulah penyebab utama yg membuat kita gagal menghadapi ujian nikmat :
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Kami akan menguji kamu dengan musibah & nikmat sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya) & hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (al-Anbiya: 35).
Ibnu Abbas radhialllahu anhuma berkata menafsirkan ayat ini : “(Kami menguji kalian) dengan kesusahan & kesenangan, dengan sehat & sakit, dengan kekayaan & kefakiran, serta dengan yang halal & yg haram. Semuanya adalah ujian.”
Ibnu Yazid rahimahullah mengatakan : “Kami uji kalian dengan sesuatu yg disenangi & yang dibenci oleh kalian, agar Kami melihat bagaimana kesabaran & syukur kalian.”
Al-Kalbi rahimahullah berkata : “(Maksud Kami menguji) dengan kejelekan ialah yg berupa kefakiran & musibah. Adapun diuji dengan kebaikan ialah yg berupa harta dan anak.”
Rasulullah SAW pun mengingatkan : “Sungguh yg kutakutkan pada umatku adalah ujian nikmat”, dalam hadist lain Rasulullah memberitakan gembira untuk umatnya yg beriman, “Ajaib orang beriman itu, (selalu sukses), kalau diberi nikmat, ia brsyukur & kalau ditimpa musibah, ia sabar”.
Bersyukur merupakan ibadah yang besar :
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (an-Nahl: 114).
Dan selanjutnya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7).
Semoga Allah SWT jadikan kita hamba-Nya yang lulus, ihklas dan bersabar dari ujian-ujian-Nya… Aamiin Allahumma Aamiin.
Semoga Bermanfaat