Kab.Lebak,LINTAS PENA—Pada hari Kamis 17 Februari 2022, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Team Prabu Wong Sagati DPC Kab.Lebak Provinsi Banten sukses menggelar Pelatihan Praktisi dan Ijazah Kubro bagi praktisi, praksiti dan sitiprak Kegiatan pelatihan tersebut yang diikuti sebanyak 100 orang peserta bertempat di Sekretariat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kab.Lebak. Kegiatan pelatihan praktisi dan ijazah kubro JRA dipimpin langsung oleh Mujiz Gus Allamah dan sesepuh lainnya.
Keterangan dari salah seorang penitia pelaksana mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan praktisi dan ijazah kubro JRA ini merupakan momentum untuk silaturahim menguatkan persaudaraan. Kekeluargaan ini menjadi sinergisitas positif , dalam rumah pergerakan Jam’iyyah yah Ruqyah Aswaja (JRA) khususnya di Kabupaten Lebak .”JRA sangat bermanfaat, minimal untuk anggota JRA Kabupaten Lebak umumnya punya maslahat yang lebih luas. Dari izazah Qubro dan pelatihan praktisi ini diharapkan lahir kerangka pikir dan kerangka yang terarah dan produktif, serta berkontribusi untuk kemajuqn kita semua”. Ujarnya.
Gus Mujiz Gus Allamah memberikan materi meliputi pengertian rukyah, mengapa harus berobat dengan Al-Qur’an, praktik terapi Al-Qur’an untuk penyakit medis dan psikologi. Juga penanganan dari gangguan makhluk ghaib, praktik dan penjelasan masalah jin dan sihir.
Al-Ustadz Ruyatman Permana Al-Bantani salah seorang peserta yang mendapat perikat “A” (Terbaik sehingga sudah bisa langsung meruqyah keluarga tetangga dan masyarakat) mengatakan kepada LINTAS PENA, bahwa kegiatan pelatihan praktisi dan ijazah kubro memang sangat bermanfaat. “Kebetulan saya juga bergerak di bidang al hikmah, mengobati berbagai penyakit medis dan non medis, sehingga kegiatan pelatihan praktisi dan ijazah kubro sangat membantu dalam menambah keilmuan dan wawasan.”ujarnya.
Karena menurut Ustadz Ruyatman Permana, dengan kegiatan pelatihan praktisi dan ijazah kubro tidak lain adalah untuk mendakwahkan Al-Qur’an sebagai obat. Karena kitab suci umat Islam tersebut merupakan pembeda atau al-furqan, al-huda yakni pembeda juga sebagai asy-syifa, yakni menyembuhkan. “Ya tentunya diadakannya kegiatan pelatihan dan ijazah kubro ruqyah Aswaja ini tidak lain adalah untuk mendakwahkan Al-Qur’an sebagai obat dan juga semakin banyak masyarakat yang sadar akan adanya penyakit medis dan non-medis,” katanya. (REDI MULYADI)***