Oleh : Kindi Suhendi,S.Pd. (Kepala Sekolah SDN Cibunigeulis
Kota Tasikmalaya)
DISIPLIN memiliki arti; 1.tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb.); 2.ketaaatan (kepatuhan kepada peraturan); 3.bidang studi yang memiliki objek, sistem dan metode tertentu (KBBI). Lain KBBI lain pula pendapat Hurlock. Menurut Hurlock (Buku Psikologi Perkembangan Elizabeth Hurlock terbitan 2016), disiplin berasal dari Bahasa Inggris “discipline” yang berarti bahwa seseorang yang sedang belajar atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin, pendidik (guru) dan orang tua merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup menuju ke kehidupan yang baik.
Jika dilihat dari dua pengertian tersebut, ada persamaan makna, yaitu ketaatan atau kepatuhan. Merujuk kepada pendapat Hurlock, maka pendidik atau guru sebagai subjek dalam disiplin.
Seorang pendidik harus disiplin karena ada murid yang akan belajar dari guru cara hidup menuju ke kehidupan yang baik, bernilai positif. Guru harus menjadi teladan bagi peserta didiknya, jangan sampai terjadi seperti pepatah zaman dahulu “yaitu, guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Saking pentingnya sikap disiplin, Allah Swt. telah berfirman dalam surat Al-‘Asr yang artinya “Demi waktu, sungguh manusia ada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran (QS.Al-Asri 1-3). Pemerintah Republik Indonesia pun telah mengeluarkan PP Nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS, begitu pun di sekolah ada tata tertib yang di antaranya memuat kedisiplinan.
Guru sebagai pemimpin di sekolah, harus memiliki sikap disiplin. Ketika guru tidak disiplin dalam masuk kelas misalnya, akan berdampak besar bagi peserta didik. Peserta didik tidak mendapatkan panutan yang bisa mereka tiru, yang akhirnya ketika peserta didik dininta menerapkan kedisiplinan, mereka akan malas menerakannya bahkan akan menjadi bumerang bagi guru, mereka akan menyalahkan guru ketika mereka diminta disiplin, sementara guru tidak disiplin. Yang akkhirnya peserta didik santai masuk kelas bahkan tidak merasa takut jika kesiangan, karena gurunya juga selalu kesiangan masuk kelas.
Jika hal tersebut terjadi, maka masa depan peserta didik akan sangat mengkhawatirkan, karena kebiasaan datang tidak tepat waktu, akan terbawa kelak ketika mereka besar, seperti peribahasa kecil teranja-anja besar terbawa-bawa. Masa depan peserta didik dipertaruhkan gara-gara guru yang tidak memberi teladan dalam kedisiplinan dan jika guru tidak mengubah perilakunya, kesempatan untuk meraih kesuksenan bagi peserta didik akan menemui kendala, karena tanpa disiplin kesuksenan tidak bisa diraih.
Orang-orang yang sukses pasti orang yang disiplin. Orang disiplin akan memperhatikan pentinya ketepatan waktu. Mereka tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Waktu bagi mereka sangat berhaarga dan bernilai tinggi. Orang-orang yang sukses dapat memanage waktu dengan baik, tahu cara bagaimana menyeimbangkan diri. hal tersebut diperoleh dengan mendisiplinkan diri.
Kedisiplinan adalah suatu kebiasaan yang harus dipupuk sejak kecil. Kedisiplinan bukan suatu hal yang serta merta akan terbentuk semudah membalikkan telapak tangan. Kedisiplinan harus dilatih secara kontinu dan harus ada hukuman bagi pelanggar supaya mereka jera melanggar aturan.
Jika guru menyadari betapa pentinya kedisiplinan, maka guru akan mendisiplinkan diri dalam berbagai hal. Guru menyadari betapa pentinya menjadi panutan bagi peserta didik. Jika guru terbiasa disiplin, secara perlahan peserta didik akan meniru dan membiasakan mendisiplikan diri. Lambat laun peserta didik akan dapat menerapkan sikap disiplin dimana pun, “alah bisa karena biasa”. Jika peserta didik sudah biasa disiplin, maka kesuksesan tinggal mereka jemput.
Selamat berjuang para pahlawanku, masa depan bangsa kita terletak pada generasi peserta didik yang kita banggakan
Komentar