(Pegawai Kementerian Agama Kota Tasikmalaya)
TIDAKLAH salah kalau ada yang mengatakan bahwa generasi unggul berangkat dari keluarga, karena dari keluargalah berawalnya sebuah pendidikan. Dua anak manusia, sumai-istri tentunya dalam membangun keluarganya ingin melahirkan kerutunan yang berkualitas. Sehingga memiliki maksud dan cara tertentu yang ingin dibangun dalam keluarga.
Bahwa sebuah keluarga terbentuk, karena ada sebuah orientasi didalamnya, tentunya orientasi tersebut tidak saja pada orientasi duniawi, tetapi orientasi ukhrawi juga menjadi sesuatu yang menjadi pilar utama.
Membangun generasi yang berkualitas, tentunya didukung oleh program anak untuk memberikan hasil yang maksimal. Demikian pula dalam pendidikan, semakin besar anak dalam sebuah keluarga tentunya pendidikannya akan memperkaya pemahamannya terhadap berbagai hal. Pendidikan di rumah dan disekolah merupakan program yang sangat baik dalam membentuk perilaku anak baik dalam belajar maupun dalam bersosialisasi.
Pendidikan Anak
Undang Undang Dasar Republik Indonesia 9145 pasa 31 ayat 1 menyatakan : “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan”. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 ayat 1 yang menyatakan bahwa : “Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”.
Mendidik anak merupakan tanggungjawab bersama kedua orang tuanya. Ayah dan ibu harus saling mendukung dalam mengasuh dan mendidik anak. Orang tua harus mengedepankan kebersamaan dalam mendidik anak. Tujuan pendidikan menurut Islam adalah terciptanya insan kamil (manusia sempurna). Dalam arti memegang nilai-nilai Islam dan moral yang baik, memiliki kesehatan jasmani yang baik, bahagia, memiliki kehidupan social yang baik, sejahtera, dan memiliki keluarga yang harmonis. Pendidikan anak berkualitas banyak dikemukakan para ahli, salah satunya bahwa anak yang berkualitas nampak sudah tercapai dalam waktu usia 6 tahun dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Nilai Agama dan Moral (Mengenal dan pembiasaan nilai-nilai Islam dan karakter Islami (Sifat-sifat nabi), Mengenal dan memahami ritual ubudiyah (ibadah) dan pengetahuan. 2) Fisik (Memiliki kemampuan gerak kasar dan gerak halus yang sesuai standar usia, Sehat dan jarang sakit),. 3) Kognitif (Rasa ingin tahu yang tinggi (eksploratif), kreatif dan mampu memecahkan masalah, Memiliki kemampuan mental (kepandaian) yang bertambah dalam berpikir logis dan berpikir simbolik). 4) Bahasa (Mampu memahami dan mengungkapkan bahasa, Keaksaraan : memiliki kesiapan untuk belajar membaca dan menulis). 5) Sosial-Emosional (Memiliki kesadaran diri dan tanggungjawab untuk diri sendiri dan orang lain, Mampu beradaptasi dan bersosialisasi) dan 6) Seni (Mempu menikmati alunan lagu/music, menikmati bermain peran, menikmati kegiatan menggambar dan kegiatan seni yang lain, Tertarik dengan berbagai kegiatan seni).
Kontribusi Orang Tua
Dalam pendidikan anak, tentunya peran orang tua (ayah dan ibu) memberikan dampak yang sangat besar. Kedua orang tua tentunya akan menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dedikasi dan kredibilitas orang orang tua yang dibentuk, hendaknya membawa pribadi orang tua yang harus menjadi panutan yang ideal.
Kontribusi orang tua dalam pengembangan potensi anak adalah peran orang tua yang mampu mengemban amanah terutama dalam dukungan moral dan spiritual kepada anak. Kedua orang tua mampu memberikan ketentraman pada anak baik lahir maupun bathin.
Anak sebuah amanah dari Allah yang harus dijaga dan diberikan pendidikan yang baik. Sebagai perhiasan dunia kedua orang tua, maka anak akan menjadi harapan dan cita-cita dimasa yang akan datang. Melalui pendidikan yang maksimal , keteladanan dan kasih sayang, anak-anak akan tumbuh sebagai generasi penerus yang berkualitas.
Peran anak juga memiliki peran sentral dalam keluarga terutama sebagai motivator keluarga. Anak-anak adalah pemilik masa depan, tempat ketergantungan harapan dan perkembangan dan keberlangsungan sebuah keluarga.
Potensi-potensi yang dimiliki anak, maka peran orang tua diharapkan bisa mengekplorasi potenti-potensi tersebut untuk disalurkan dan dikembangkan sehingga anak memiliki kemampuan keilmuan baik agama, umum dengan kepribadian shalihin. SEMOGA.