Pada masa new normal, masyarakat Indonesia kini mulai menjalani aktivitas sehari-harinya seperti biasanya.Namun, demi menjaga keselamatan dan kesehatan para siswa dan mahasiswa, serta sejumlah sekolah dan universitas menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka langsung. Sistem ini juga dikenal dengan sistem pembelajaran daring.
Pembelajaran daring ini tentunya memiliki sejumlah persoalan, apa lagi dengan kondisi perekonomian saat ini, tidak sedikit orang tua merasa mengeluh dikarenakan anak anaknya paling tidak memiliki HP android untuk pembelajaran.“Tidak hanya HP yang harus dimiliki, namun paket data ataupun pulsa agar pembelajaran daring tersebut bisa menyambung, tidak sedikit hal ini merogoh kocek dari pada wali murid,” ungkap Sapri Penghulu, Kepala Desa Batang Duku Kecamatan Bukit Batu , Senin (20/06/2020) yang memfasilitasi para siswa belajar di kantor desanya.
Sapri Penghulu menjelaskan, salah satu solusi agar anak tersebut bisa belajar melalui daring dan atas inisiatif sendiri, Pemerintah Desa Batang Duku mengajak dan memfasilitasi bagi warganya untuk belajar di kantor desa dan mengunakan jaringan wifie secara gratis untuk warganya tersebut. “Dalam hal ini, sehingga para pelajar dan mahasiswa bisa belajar dan mengunakan fasilitas kantor seperti WIFI , infokus, laptop dan kita juga menyiapkan ruangan perpustakaan, ruang rapat dan termasuk ruangan kades untuk dijadikan ruang belajar,” ungkap Kades Sapri lagi.
Dengan adanya fasilitas ini, lanjut Sapri, maka diharapkan dapat membantu para pelajar maupun mahasiswa terutama orangtua mereka bisa terbantu sehingga dapat meringankan beban biaya hidup sehari hari di era new normal yang diterapkan pemerintah. (M.RITONGA/net)***