Rupat ,LINTAS PENA
Kondisi jalan Gonyeh di Desa Pangkalan Pinang rusak berat diduga kuat akibat galian alat berat di tengah ruas jalan oleh pihak pemerintah desa setempat. Kondisi jalan yang rusak berat tersebut dikeluhkan masyarakat. Namun demikian, pihak pengusaha keberatan adanya pungutan dari pihak Pemdes Pangkalan Pinang.
“Kami sebagai pengusaha merasa keberatan jika dikenakan tarif sebesar Rp. 2 juta. Jika seluruh pengusaha dilibatkan sama, tidak apa apa. Sementara surat pemberitahuan bisa dikatakan tidak ada 1 x 24 jam. Sedangkan jalan tersebut belum wajib pajak. Padahal, mobil kita setiap tahun kan bayar pajak juga,”ujar Yanto salah seorang pengusaha saat dikonfirmasi LINTAS PENA via selulernya. Dia mengaku keberatan atas kebijakan Pemdes Pangkalan Pinang.
Seorang warga Desa Pangkalan Pinang berinisial “E” mengungkapkan, bahwa surat undangan serta kesepakatan bersama dibuat Kades Pangkalan Pinang Bahari,S.Hum yang juga diketahui Camat Rupat Batu Panjang terkesan berbau pungli .”Kebijakan yang diambil Pemdes Pangkalan Pinang dinilai tidak tepat . “katanya
Bahkan sebaiknya, jalan tersebut yang rusak diperbaiki bukanlah menambah kerusakan, selama ini jalan tersebut memang rusak namun kendaraan roda empat tersebut masih bisa melintas. Rusak nya jalan tersebut karena di tambah galian menggunakan alat berat beco ujar warga nya lagi bahkan dengan kondisi jalan tersebut semua petani kebun sawit karet mengeluh khususnya dari Desa Sukdamai, Titi Akar ,Hutan Ayu,
Rupat Utara dan Desa Hutan Panjang, Pangkalan Nyirih, Makeruh, Sungai Cingam, Pancur dan lainnya.
Akup warga Desa Kadur di konfirmasi lewat telepon seluler mengatakan” Kalau saya tidak masalah jika di minta Rp.2 juta. Namun saya tidak mau, jika karena saya, mereka yang lain keberatan . Saya juga berharap kepada pihak pemerintah Desa Pangkalan Pinang jika uang yang dipungut dari pengusaha harus pergunakan sebaik mungkin . Kalau saya diundang,ya datang atau mewakilkan sama anak,”katanya.
Ari pengusaha langsir memberi tanggaban terhadap kebijakan Kepala Desa Pangkalan Pinang Bahari,S.Hum ” Kalau kita merasakan keberatan dengan Rp.2 juta per orang yang ditarikan jika colt diesel, Rp.2 juta untuk L 300, pick up dua kubik base dan jika diuangkan satu juta Sementara langsiran murah ditambah lagi satu bulan kadangkala dua, tiga terip maknanya kerja kita habis dijalan ,”cetusnya.
Supaya pemberitaan berimbang, LINTAS PENA beberapa kali menghubungi Kades Bahari,S.Hum via ponselnya, namun selalu diterima istrinya.”Bapak lagi gak ada di rumah, entah kemana? Ya,nanti saya sampaikan ke Bapak,”katanya. (TIM)***