oleh

Menelisik Warna-Warni Profesi Pambiwara Malang Raya

Oleh : KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP

MERANGKAI kata-kata indah dalam pakem bahasa Jawa yang benar tentu tidak mudah. Apalagi jika tidak tahu ilmunya. Tidak sedikit pejabat publik yang kedodoran dan berkeringat dingin ketika dipaksa bicara menggunakan pidato bahasa Jawa di atas panggung.

Dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju, profesi pambiwara pun mendapat tatangan yang serius dalam hal pakem dan penerapan nilai-nilai budaya asli. Terkadang tidak sedikit pemangku hajat yang sudah mulai meninggalkan adat istiadat dan kearifan lokal dengan alasan ribet, kuno dan ketinggalan zaman.

Pranatacara bisa disebut juga dengan pambyawara, pranata adicara, pranata titilaksana, dan pranata laksitaning adicara. unsur unsur yang menjadi dasar dari pranatacara adalah Olah swara, Olah raga lan busana, Olah basa lan sastra, Pangrengga swara, Papan, Pawiyatan, Ketewajuhan, Mental, Gladhen dan Kasamaptaan.

Pambiwara merupakan seseorang berketerampilan khusus dalam sastra dan bahasa Jawa yang mampu membawakan acara-acara di lingkungan masyarakat Jawa. Peran sentral pambiwara adalah membawa, mengatur, dan mengendalikan acara.

pambiwara dituntut menguasai secara detail setiap acara adat jawa beserta filosofinya sehingga bisa mengedukasi kepada masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya bangsa.

Pambiwara Indonesia adalah satu wadah profesi yang akan menjadi quality control  terhadap kompetensi seorang pambiwara. Harapan ke depan profesi pambiwara akan lebih diminati oleh generasi milenial karena saat ini masih di dominasi oleh generasi nantinya.

KRT parnodipuro mengharapkan warga MALANG khususnya generasi muda mau belajar bahasa Jawa sekaligus merintis karier menjadi Master of Ceremony (MC) yang terampil dalam bahasa Jawa.

Bagi yang ingin terampil berbahasa Jawa khususnya sebagai panatacara alias MC, atau punya kesulitan pidato berbahasa Jawa, maka kesempatan itu terbuka lebar. Kapanpun mau belajar silakan datang ke rumah saya, kita belajar bersama sama, untuk menjadi MC atau khusus Pambiwara. Peserta didik akan diajarkan tentang sastra Jawa, ngudi busana, tata upacara adat Jawa sampai tembang-tembang Jawa,”

Tidak sedikit pejabat publik yang kedodoran dan berkeringat dingin ketika dipaksa bicara menggunakan pidato bahasa Jawa di atas panggung. Apalagi jika tidak tahu ilmunya.

Dijelaskan oleh KRH Aryo Gus Ripno yang juga seorang Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa Indonesia Dan Sastra dari Kampus IKIP Budi Utomo Malang tahun 2019 “Jangan sampai generasi muda nantinya tidak bisa berbahasa jawa atau bahasa daerah nya. Zaman semakin moderen dan canggih kekayaan bahasa daerah harus di perjuangkan dan di lestarikan dari perkembangan dunia ini.

Generasi muda wajib belajar dan mempelajari bahasa daerah masing masing untuk tetep di gunakan dalam keseharian dan acara acara khusus di daerah nya. Bahasa untuk komunikasi dan perlu di jaga sampai kapan pun.

Pambiwara Malang siap membuka pelatihan dalam berbahasa dan olah vokal untuk menjadi MC atau Pambiwara yang nanti nya tetep di butuhkan dalam perkembangan zaman sebagai ahli bahasa..

Tulisan hasil dari wawancara KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP bersama KRT Parnodipuro selaku panitia acara seminar dan pagelaran panggih Pengantin Gaya Surakarta, 6 Februari 2023 di Taman Krida Budaya kota malang.(****