Oleh: Ai Neni, S.Pd (Guru SDN 2 Manangga)
Di era globalisasi saat ini, smartphone bukanlah barang asing bagi masyarakat dunia baik kalangan anak, remaja, dewasa dan orang tua. Menurut Williams dan Sawyer definisi smartphone adalah telepon selular yang memakai beberapa layanan seperti layar, mikroprosesor, memori, dan modem bawaan. Dengan begitu, smartphone memiliki fitur yang lebih lengkap dibanding handphone biasa. Banyak manfaat smartphone yang dapat dirasakan, diantaranya :
- Untuk mempermudah berkomunikasi,
- Smartphone berfungsi untuk meningkatkan jalinan sosial karena dengan smartphone seseorang bisa tetap berkomunikasi dengan saudara yang berada jauh, agar selalu menjaga tali silaturahmi.
- Smartphone dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan pelajar tentang kemajuan teknologi sehingga tidak menutup mata akan kemajuan di era globalisasi saat ini.
- Memudahkan sarana pendidikan dengan menciptakan buku digital yang mudah dan praktis.
- Smartphone saat ini sudah memiliki fitur yang sangat lengkap seperti Mp3, video, permainan, televisi, radio, ruang chatting dan layanan internet. Fitur tersebut dapat dijadikan seseorang untuk media hiburan.
Namun, kita sebagai pendidik generasi bangsa yang tentunya mengharapkan para pelajar tumbuh menjadi pribadi yang unggul dari segi IQ, EQ, dan SQ nya wajib membekali mereka supaya mampu menjadikan smartphone sebagai “Sahabat Bijaknya” sehingga tidak menimbulkan banyak dampak negatif bagi tumbuh kembangnya. Beberapa dampak negatif penggunaan smartphone secara berlebihan diantaranya :
- Tidak fokus saat belajar. Smartphone dapat mengalihkan perhatian saat belajar.
- Menyebabkan kecanduan. Smartphone dapat membuat para pelajar kecanduan dan tidak bisa lepas dari telepon pintar mereka. Mulai dari bangun tidur sampai kembali mau tidur.
- Kurangnya interaksi sosial di kehidupan nyata. Dengan munculnya banyak media sosial, membuat pelajar memperbaharui apa yang terjadi dengan kehidupan mereka melalu smartphone mereka. Hal ini menyebabkan interaksi sosial di kehidupan nyata berkurang. Mereka lebih asik berinteraksi melalui media sosial yang tidak jarang berakibat mengganggu hubungan dengan teman, keluarga dan juga mengganggu prestasi akademik karena lebih fokus bermain dengan smartphone mereka.
- Risiko penyalahgunaan smartphone. Begitu mudahnya mengakses internet melalui smartphone jika disalahgunakan para pelajar dapat mengakses situs-situs yang tidak seharusnya mereka lihat.
- Mengganggu kesehatan. Penggunaan smartphone secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan penggunanya. Misalnya terganggunya kesehatan mata atau kurangnya waktu tidur karena menggunakan smartphone sampai larut malam.
Memperhatikan dampak-dampak negatif penggunaan smartphone secara berlebihan, bebrapa upaya yang kami lakukan di SDN 2 Manangga , diantaranya :
- Hapus aplikasi. Sekolah melakukan pemeriksaan rutin terhadap smartphone yang dibawa oleh siswa. Juga memberikan list dafrat media social yang boleh dan tidak boleh di install kepada orang tua siswa.
- Menerapkan program Mematikan smartphone satu jam sebelum waktu tidur. Biasanya, seseorang akan memainkan smartphone-nya sebelum tidur. Tidak jarang kebiasaan ini justru membuat mereka sulit untuk tidur.dalam prakteknya kami bekerjasama dengan orang tua agr program ini dapat berjalan dengan baik.
- Memberlakukan waktu ‘Bebas Smartphone’ supaya siswa benar-benar terlepas dari perangkat smartphone dan fokus terhadap kegiatan yang sedang dilakukan.
- Ganti smartphone dengan buku. Budaya membaca saat ini memang sudah banyak ditinggalkan orang. Mereka lebih senang membaca apapun yang ada di dunia maya dibandingkan dengan membaca buku. Dengan bekerja sama dengan orang tua menerapakan program ganti smartphone dengan buku. Dimana siswa diminta membawa buku dari sekolah untuk dibaca dirumah dengan pengawasan orang tua.
Melalui penjelasan di atas, terkait dampak positif dan negatif smartphone serta solusi yang diupayalan oleh sekolah. Sedikit banyak sudah mulai terlihat perubahan dalam penggunaan smartphone. Siswa lebih bijak dalam penggunaan smartphone, juga potensi yang ada pada smartphone dapat terolah dengan baik. Sehingga smartphone menjadi “sahabat bijak” bukan musuh dalam kegiatan belajar mengajar.(****