oleh

Menumbuhkan Mental Saintifik Siswa Kelas VI SDN 1 Parakannyasag melalui Discovery Learning

Oleh : Shanti Dewi Sawitri, S.Pd. (Guru Kelas VI SDN 1 Parakannyasag Kota Tasikmalaya)

KURIKULUM Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN 1 Parakannyasag masih mengacu pada kurikulum Nasional yang lebih akrab disebut kurikulum 2013, meskipun dalam KTSP atau dokumen 1 kurikulum SDN 1 Parakannyasag terdapat pengembangan materi yang didalamnya berisi materi kearifan lokal sesuai potensi di SDN 1 Parakannyasag. Dalam proses pembelajaran, saya senantiasa berusaha merancang dan mengelola pembelajaran dengan langkah saintifik sesuai tuntutan karakteristik kurikulum 2013, yakni pembelajaran saintifik dengan penilaian autentik. Saintifik itu sendiri bukan hanya sebuah proses dalam pembelajaran tapi harus menjadi sebuah sifat atau karakter peserta didik kelas VI SDN 1 Parakannyasag. Mengutip pengertian saintifik menurut (Kemdikbud, 2014) “Saintifik merupakan pendekatan dan atau model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi dan mengkomunikasikan”.

Saintifik erat kaitannya dengan kaidah keilmuwan, sehingga pembelajaran saintifik setidaknya mampu menanamkan karakteristik ilmuwan pada mental peserta didik, khususnya di kelas VI SDN 1 Parakannyasag. Salah satu usaha yang dilakukan oleh saya untuk merealisasikan tujuan tersebut yakni, dengan menggunakan model pembelajaran yang didalamnya terdapat proses saintifik, salah satunya model pembelajaran Discovery Learning, yang didalamnya terdapat serangkaian kegiatan untuk melatih peserta didik menjadi seorang ilmuwan. Discovery Learning memiliki sintak yang jelas dan berpusat pada kegiatan peserta didik. Berikut saya uraikan pembelajaran di kelas VI SDN 1 Parakannyasag dengan menggunakan model Discovery Learning dalam pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan :

Sintak pertama Stimulation, dalam tahap ini peserta didik kelas VI SDN 1 Parakannyasag diberi rangsangan berupa pertanyaan awal tentang mekanisme perkembangbiakan pada hewan itu seperti apa, klasifikasi dan prosesnya bagaimana. Peserta didik minimal berpikir dan mencari tahu informasi tentang itu. Sintak kedua Problem Statement, dalam tahap ini, peserta didik kelas VI SDN 1 Parakannyasag difasilitasi untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin permasalahan atau isue mengenai perkembangbiakan hewan tersebut dan bahan kajian pembelajarannya, kemudian peserta didik memilih satu topik permasalahan yang berhubungan dengan perkembangbiakan hewan tersebut, untuk selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Sintak ketiga Data Collection, dalam tahap ini peserta didik kelas VI SDN 1 Parakannyasag difasilitasi untuk mencari informasi yang relevan sebanyak-banyaknya untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesisi, proses pengumpulan data tersebut bisa melalui observasi, wawancara, mencari literatur di perpustakaan, melalui internet atau apa saja sehingga peserta didik lebih leluasa dan menikmati dalam proses pembelajaran tersebut. Sintak keempat Data Processing, dalam tahap inipeserta didik kelas VI SDN 1 Parakannyasag dibimbing untuk mengolah data hasil pengumpulan tersebut. Diklasifikasikan, diproses untuk mencari kebenaran dari hipotesa tadi. Sintak kelima Verification, dalam tahap ini, peserta didik kelas VI SDN 1 Parakannyasag melakukan pembuktian dengan cara melakukan pemeriksaan dengan cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dengan temuan alternatif hasil pengolahan data tadi, lebih realnya peserta didik melakukan presentasi kelompok atas hasil temuan-temuannya untuk didskusikan dengan teman-teman lainnya dalam diskusi kelas. Sintak terakhir Generalization, pada tahap ini peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang permasalahan perkembang biakan hewan yang tadi diselidiki dengan hasil yang diperoleh saat tahap verifikasi, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yag bisa dijadikan prinsip umum jika peserta didik menemukan permasalahan yang sama.

Dalam proses Discovery Learning, muncul tahapan saintifik dan karakter atau jiwa ilmuwan lambat laun akan tumbuh dalam mental peserta didik jika kita merancang pembelajaran penemuan tersebut yang tentunya disesuaikan dnegan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Semoga kita menjadi guru yang senantiasa melibatkan dan menghargai peran peserta didik dalam kegiatan belajar sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik.@@@