Oleh: M. Adieb Umam Luthfi (Mahasiswa Jurusan : Ekonomi Pembangunan Universitas Muhamadiyah Malang)
KABUPATEN Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang masuk dalam klasifikasi wilayah yang sedang berkembang jika dilihat dari aspek pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita. Menurut beberapa jurnal yang saya baca menyatakan bahwa pada tahun 2016 angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro sebesar 19,87%. Bahkan angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro ini melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi maupun Nasional. Ketersediaan potensi sumber daya alam seperti miyak dan gas bumi (MIGAS), hasil pertanian, hasil hutan berupa kayu jati dan industri pengolahannya, serta potensi tata guna air dengan keberadaan sungai Bengawan Solo, juga berkontribusi menjadikan Kabupaten Bojonegoro berstatus sebagai kabupaten terkaya nomor lima se-Jawa Timur dengan kemampuan APBD pada tahun 2016 mencapai Rp 3,7 triliun menurut jurnal (Sasongko, 2016). Hasil analisis perkembangan pertumbuhan ekonomi kecamatan di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2014 menunjukkan, terdapat kecamatan dengan PDRB perkapita dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yaitu Kecamatan Bojonegoro, Gayam, Kedewan, dan Purwosari. Angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro menempati peringkat ke sembilan se-Jawa Timur dengan jumlah warga miskin sebanyak 196.000 jiwa atau 13,98%, dengan penduduk miskin terbanyak salah satunya berada di wilayah yang terdapat eksploitasi Migas Bumi.
Tingkat kesenjangan juga dapat dilihat melalui indeks Gini Rasio. Diketahui gini rasio di Kabupaten Bojonegoro mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 sebesar 0,27, tahun 2012 sebesar 0,31, tahun 2013 sebesar 0,42 (Pusat Data Kemiskinan Bojonegoro, 2013), dan tahun 2015 sebesar 0,46 menurut jurnal yang say abaca (Seleky, 2015) artinya kesenjangan antar wilayah di Kabupaten Bojonegoro tidak terlalu tinggi (sedang), namun terdapat kecenderungan mengalami peningkatan atau masuk dalam kategori ketimpangan tinggi. terlalu tinggi (kategori sedang), namun terdapat kecenderungan mengalami peningkatan atau masuk dalam kategori ketimpangan tinggi. Adanya indikasi terjadi kesenjangan antarwilayah di Kabupaten Bojonegoro ini, dikhawatirkan akan menghambat proses pembangunan di Kabupaten Bojonegoro secara umum. Pembangunan ekonomi perlu dilakukan secara menyeluruh dan merata dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang tepat sasaran, efektif dan efisien.
Artikel ini saya buat guna mengetahui adanya kesenjangan antarwilayah di Kabupaten Bojonegoro serta faktor utama yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan antarwilayah di Kabupaten Bojonegoro, sehingga dapat membantu Pemerintah setempat dalam melaksanakan pembangunan tepat sasaran di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Adanya indikasi terjadi kesenjangan antar wilayah di Kabupaten Bojonegoro ini, di khawatirkan akan menghambat proses pembangunan di Kabupaten Bojonegoro secara umum. Pembangunan ekonomi perlu dilakukan secara menyeluruh dan merata dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang tepat sasaran, efektif dan efisien. Saya harap pemerintah Kabupaten Bojonegoro dapat cepat menyelesaikan permasalah yang tak kunjung usai ini agar Kabupaten Bojonegoro dapat melakukan pembangunan yang optimal sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah Bojonegoro bisa optimal dan maju.(****