PENCAK SILAT, seni beladiri asal Indonesia sampai saat ini digemari oleh masyarakat khususnya Indonesia. Sebut saja, salah satunya nama Padepokan Macan Telaga Merah (MTM), adalah perguruan pencak silat beraliran putih asli Bojonegoro ini telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Sumatera Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan kota lainnya.
Padepokan Macan Telaga Merah (MTM) didirikan pada 7 April 2011 silam oleh Guru Besar Joko Dayu Satrio Tondo Negoro Sang Surya Macan Pringgondani yang lebih dikenal dengan nama Gus Imam Makruf atau sering dipanggil Gus Imam, beralamat di Dusun Ceweng, Desa Sendangrejo, RT 11 RW 1, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur
Gus Imam Makruf adalah seorang spiritualis muda, supranaturalis/paranormal yang guru besar sekaligus pendiriri Padepokan pendiri Macan Telaga Merah di Bojonegoro. Selama ini, nama Gus Imam Makruf Joko Dayu sudah tidak asing lagi di kalangan spiritual, supranatural dan paranormal tingkat nasional maupun internasional, karena ribuan pasien maupun muridnya di sejumlah negara.
Sebagaimana diketahui, Padepokan MTM ini intens menjaga budaya dan ilmu asli Indonesia. “ MTM merupakan salah satu perguruan yang mewarisi berbagai keilmuan dari kerajaan-kerajaan Kndonesia dan kerajaan dari berbagai penjuru dari para pendekar sakti di dunia. Dengan mempelajari ilmu sepuh yang siap digunakan untuk membantu sesama umat manusia seperti ilmu kanuragan, kedikdayaan oleh batin, cita rasa, karsa ketabiban, metafisika , ilmu hikmah. Dan ,” ujar Gus Imam Makruf Joko Dayu , pendiri MTM kepada LINTAS PENA
Gus Imam Makruf mengatakan, bahwa, Simbol MTM ini memakai simbol kepala harimau bermahkota petir,bulan sabit, dan tombak lurus yang menjulang ke atas memiliki makna harimau sebagai perlambang suatu perwujudan raja pemimpin kemudian telaga ialah sumber kehidupan yang di dalamnya terdapat ada berbagai macam jenis kehidupan sedangkan merah ialah berani. Maka di jadikanlan sebuah mama Macan Telaga Merah yang memiliki arti Pemimpin yang dengan berani menjaga dan melestarikan Kehidupan semua mahluk yang ada di dunia ini.
“ Kami berharap di bentuknya MTM ini guna mengajak semua manusia untuk sama-sama belajar menjadi Raja atau seorang Pemimpin yang baik bagi dirinya sendiri sangatlah penting sebelum menjadi pemimpin bagi keluaganya, pememimpin bagi Masyarakat dan Negara agar tidak melanggar aturan hukum dan tidak melanggar hukum ketentuan dari tuhan. Karena sebelum memimpin orang banyak kita harus memimpin diri kita sendiri. Kuncinya ialah hati kalau hati kita baik semua anggota tubuh diri sendiri akan berjalan baik sesuai perintah hati ini,” imbuhnya.
Selain itu, tujuan kami membangun padepokan MTM ini guna bertujuan untuk mempersatukan bangsa, umat beragama, menjalin kerukunan dan persatuan, kedamaian, ikut serta dalam memperjuangkan nilai kidah, mengembangkan, menjaga, melestarikan ilmu, budaya warisan asli dari leluhur,menjaga kedamaian menciptakan generasi muda yang bermoral, berusaha untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan non medis, seperti contoh bimbingan spiritual, pengobatan dari berbagai macam jenis penyakit, do’a, motifasi keyakinan diri dan masih banyak yang lain yang kami pelajari untuk melestarikan budaya.
Gus Imam Makruf adalah seorang spiritualis muda, supranaturalis/paranormal yang guru besar sekaligus pendiri Padepokan Macan Telaga Merah di Bojonegoro. Sebenarnya, Gus Imam sempat mendirikan Padepokan Tirtamaya, khusus bagi yang ingin belajar keilmuan jarak jauh tapi tak bisa datang ke pusat maupun cabang cabang MTM.
Apa sih uniknya Tirtamaya dan MTM ini ? 1). Ilmu dan produknya banyak sekali; 2). Hampir semuanya adalah ilmu instan. Cukup menelan kapsul dan ilmu bisa diaktifkan; 3). Untuk ilmu ilmu yang pakai tirakat biasanya bonus saja dari paket ilmu utamanya; 4). Nama keilmuannya cukup unik. Seunik fungsinya. Biasanya multi fungsi. Beda dengan nama ilmu lain yang ada. Bledex Mega Lamat. Tangan Luwuk Tebas Melati. Maheso Krodo. Sosro Bengkeleng. Cemeti Amarosuli si Kilat Petir. Aji Joko Lelo dan lain sebagainya; 5). Promonya bukan hanya lewat situs resminya. Tapi juga melalui WA. Bukan WA grup. Gus Imam selalu membroadcast info produk terbarunya kepada para pelanggannya, yang pernah ijasahan ke Tirtamaya; 6). Gus Imam Makruf ini termasuk paranormal yang tidak memaharkan keilmuan rajeh. Bahkan beliau membagikan nya secara gratis di situs nya. Buat yang ingin asma asma nabi Khidir tapi terkendala mahar dan ingin dari sanad lain yang free ; 7). Hampir semua produk ilmunya adalah tingkat mahaguru. Hebatnya untuk.menurunkannya kadang cukup dengan rendaman rajah fotocopy saja. Lalu dibacakan mantranya. Sudah bisa untuk menurunkan ilmu ke orang lain. Simpel sekali; 8). Kemudian di tawasulnya disebut juga nama Prabu Angling Dharma. Memang Bojonegoro dianggap pusat Kraton Malawapati, Kerajaan Prabu Angling Dharma.
9). Ilmunya banyak yang dijual oleh para muridnya yang rata rata adalah paranormal terkenal. Sekali baca bahasa iklannya saya langsung tahu oh ini produk dari Gus Imam Makruf. Kalimatnya khas. Ilmu kasepuhan. Ilmu keramat. Gemblengan. Ratusan ilmu pelet. Ratusan ilmu kanuragan. Ribuan asma. Tirakat 40 hari atau bahkan sekian bulan. Dibuat dari sekian ratus atau sekian ribu rajah yang dijadikan satu. Dirituali oleh sekian guru padepokan. Minyak sekian ribu fungsi gabungan dari sekian minyak. Minyak induk bisa untuk gemblengan ratusan ilmu pelet, ratusan ilmu kanuragan. Mau dilaunching oleh paranormal manapun nama ilmu bisa diganti tapi kalimat kalimat khasnya tetap muncul. 10). Gus Imam Makruf juga mendirikan paguyuban paranormal IKASANTARA, namanya. Tentu saja yang bergabung dibekali seabreg ilmu ilmu pilihan. 11). Produk.pusaka nya banyak sekali. Yang akan dilaunching banyak sekali pusaka.( Mustika Bajul.Mustika Macan.Mustika Regul/Lingsang.Mustika Ere .Mustika Merah Dalima.Mustika Keong Buntet.Mustika Gagak.Mustika Air.Mustika Lirang Bang.Mustika Wijoyo Kusumo. Mustika Duyung. Awar-Awar.Mustika Kumara Jati .Mustika Kelor .Mustika Bambu.Mustika Gajah.Mustika Dadung Awuk.Mustika Sambung Maut .Mustika Lipan, ’Mustika Kantong Macan. Mustika Jolo Sutro.Mustika Udan .Mustika Kolo Munyeng. Mustika Widoro Kandang.Mustika Kepompong.Mustika Asem. Mustika Katilayu.Mustika Mani Gajah.Mustika Klampis Hitam.Mustika Kelapa. Mustika Jalu.Mustika Kuro.Mustika Kijing Wahon.Mustika Lintang.Mustika Beruang.Mustika Kidang Kencono.Mustika Lintah, Mustika Kelapa Buntet, Mustika Ular Sancang.Mustika Petir. Mustika Pandawa.Mustika Cobra. Mustika Puser Bumi. Mustika Naga Bumi. Mustika Kintel Puteh. Mustika Klabang, Mustika Badak, Mustika Ilat Warak. Mustika Keong Mas. Mustika Kala Cakra. Mustika Welut Putih. Mustika Laba Laba. Mustika Ruba. Mustika Badar Kencono. Mustika Bumi. Mustika Bonang. Mustika Anjing Hitam . Mustika Bruang. Mustika Landak, Mustika Kacang. Mustika Samber Lilin, Mustika Jamur Dipo. Mustika Kukang. Mustika Kucing Hitam. Mustika Batu Kambang. Mustika Yuyu Rumpung.Mustika Cucak Ijo. Mustika Alap Alap. Mustika Platuk Bawang. Mustika Kimo Gelung. Mustika Nabi Khidir. Mustika Kantong Semar. Mustika Secang Gelung. Mustika Rante Babi. Mustika Kecubung Wulung. Mustika Cincin Gendruwo. Mustika Combong. Mustika Kumbang. Mustika Jala Rante. Mustika Jati Kurung dan masih banyak lagi
“ Perguruan / Padepokan Macan Telaga Merah ( MTM ) Bojonegoro merupakan alah satu perguruan yang mewarisi berbagai keilmuan dari Kerajaan-kerajaan Jawa dan Indonesia juga dari berbagai ulama dan pendekar- pendekar sakti dunia. Dengan ilmu sepuh yang siap dibuktikan kapanpun untuk berbagai atraksi, demontrasi dll. Adapun maksud dan tujuan didirikannya perguruan / padepokan ini adalah : 1). Mempersatukan Bangsa; 2). Mempersatukan Umat Beragama; 3). Menjalin Kerukunan, Persatuan, dan Kedamaian; 4). Ikut Serta Memperjuangkan Nilai-nilai Akidah; 5). Mengembangkan, Menjaga, Melestarikan Ilmu dan Budaya Warisan Leluhur; 6). Menjaga Kedamaian; 7). Menciptakan Generasi Muda yang Bermoral; 8). Membantu Masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti : Bimbingan Spiritual Pengobatan berbagai macam jenis penyakit , Do’a , Motivasi ,Keyakinan diri dan lainnya,”jelas Gus Imam Makruf
Pada intinya, lanjut Ki Joko Dayu bahwa ” Barang Siapa Mengamalkan Ilmu Yang Ia Ketahui, Niscaya Allah Menganugrahkan Kepadanya Ilmu Yang Belum Diketahui “pungkasnya. (REDI MULYADI)***