Oleh: Redi Mulyadi
PASCA keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tasikmalaya karena pelanggaran persyaratan pencalonan “ H.Ade Sugianto, Senin 24 Februari 2025. MK meminta KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang akan dilaksanakan pada 19 April 2025.
KPU Kabupaten Tasikmalaya telah meniup peluit tanda pilkada ulang dimulai. Hal itu di antaranya ditandai dengan diterbitkannya keputusan bernomor 7 tahun 2025 tentang Tahapan dan Jadwal Pencalonan serta Pemungutan Suara Ulang pasca Putusan Mahkamah Konstitusi pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya tahun 2024. Pilkada Kabupaten Tasikmalaya akan dilaksanakan pada hari Sabtu 19 April 2025 mendatang.
Dan anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Hj. Ai Diantani, secara resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Tasikmalaya bersama Calon Wakil Bupati Iip Miftahul Paoz, dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Ia menggantikan ”sang suami” Ade Sugianto, yang sebelumnya telah diskualifikasi oleh MK. Sedangkan kedua paslon lain tidak mendaftarkan diri lagi, karena segala persyaratan saat Pilkada 2024, dinilai sudah cukup. Tidak perlu mendaftarkan lagi, karena dengan sendirinya sudah tercatat sebagai calon bupati dan wakil bupati yang akan ikut dalam PSU.
Nah, kini tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya akan kembali bertarung untuk kedua kalinya dalam pemungutan suara ulang (PSU) atau Pilkada Ulang Kabupaten Tasikmalaya yang akan dilaksanakan pada Sabtu 19 April 2025. Ketiga pasangan calon tersebut kembali memperebutkan suara dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada 2024, yakni sebanyak 1.418.938 orang, dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 717.953 orang dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 700.985 orang.
Ketiga pasangan calon tersebut adalah Iwan Saputra – Dede Muksit Aly, pasangan Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Al-Ayubi, dan Hj.Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz, akan bertarung untuk mendapatkan suara terbanyak pada PSU tersebut. Kini muncul pertanyaan, akankah hasil perolehan suara dalam pilkada tahun 2024 akan ”tetap” milik paslon nomor urut 3 Hj.Ai Diantani-Iip Miftahul Paoz (yang sebelumnya mendukung sang suami Ade Sugiato-Iip Miftahul Paoz) atau ”bergeser” berubah pada PSU ke paslon nomor urut lain ?
MENGUKUR KEKUATAN PASLON
Dengan telah adanya tiga pasangan calon bupati yang berlaga pada PSU 19 April 2025 nanti, diperkirakan persaingan merebut suara masyarakat Kabupaten Tasikmalaya cukup ketat, dan seru. Bahkan diperkirakan bisa terjadi perubahan komposisi raihan suara pada Pilkada Serentak 2024 lalu dengan PSU 2025. Persaingan ketat itu akan terjadi antara paslon nomor urut 2 (Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Al-Ayubi) dengan nomor urut 3 (Hj.Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz).
Ketiga calon yang akan berlaga tersebut adalah pasangan nomor urut satu yaitu Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly, yang diusung Partai Golkar dan PAN serta didukung delapan partai nonparlemen. Iwan Saputra adalah mantan birokrat Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan pernah mundur dari jabatan aparatur sipil negara untuk berkompetisi di Pilkada 2020-2024, saat itu berpasangan dengan Iip Miftahul Paoz. Iwan juga dikenal sebagai kader Partai Golkar dan akademisi di salah satu universitas di Tasikmalaya, sementara wakilnya, Dede Muksit Aly merupakan pengusaha muda.
Sementara pasangan nomor urut dua adalah Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al ayubi, yang merupakan tokoh partai di Tasikmalaya. Cecep Nurul Yakin menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya dan juga sebagai Wakil Bupati Tasimalaya periode 2020-2024 mendampingi Ade Sugianto. Sementara Asep Sopari Alayubi, Sekretaris Partai Gerindra Tasikmalaya, dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya periode 2020-2024. Pasangan ini diusung oleh koalisi PPP, Gerindra, PKS, dan Demokrat.
Sebelum mengukur kekuatan masing masing paslon pada Pilkada Ulang Kabupaten Tasikmalaya pada 19 April 2025 mendatang, tak ada salahnya bila kita menengok perolehan suara pada Pilkada 2024 yang lalu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya menggelar pleno terbuka penghitungan dan penetapan Pilkada Serentak Kabupaten Tasikmalaya, Jumat dini hari (6/12/24). Bupati petahana ini menang di 37 Kecamatan dari total 39 Kecamatan seluruh Kabupaten Tasikmalaya. Raihan suara Ade Sugianto- Iip Miftahul Paoz mencapai 487.854 suara. Kemudian disusul pasangan calon bupati nomor urut 02 Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi dengan raihan suara 257.843 suara. Pasangan nomor urut 01 Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly di posisi ketiga dengan raihan suara 192.183suara. Apakah hasil perolehan suara dalam pilkada tahun 2024 itu akan ”tetap” milik paslon nomor urut 3 atau ”bergeser” berubah pada PSU ke paslon nomor urut lain ?
Pada PSU mendatang, pasangan nomor urut 1 yaitu Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly, perolehan suaranya diperkirakan stagnan (tetap, tidak berubah), dan bahkan bisa terjun bebas alias menurun drastis. Karena timses dan pendukung “kurang suplemen” sehingga tidak ada pergerakan yang signifikan alias tidak bergairah. Dan bahkan pesimis untuk kembali “bertarung” di arena PSU. Sebab, hasilnya akan tetap sama atau menurun.
Langkah yang baik menurut hemat penulis, dimana kubu Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly bargaining, adalah melimpahkan suaranya ke paslon nomor urut 2 atau nomor urut 3 saja. Dalam politik, hal ini bisa saja terjadi, dan tidak ada yang tidak mungkin.Jika ini terjadi, apakah Kang Iwan Saputra melimpahkan suaranya ke nomor 3 Hj.Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz ? Hmm…rasanya berat sekali. Kang Iwan Saputra akan teringat masa silam saat bertarung dengan Ade Sugianto pada Pilkada yang lalu, yang kalahnya terlalu menyakitkan hati. Pada waktu itu, pasangan Calon Bupati Iwan Saputra dan Iip Miftahul Faoz nomor urut 4 yang diusung Partai Golkar, PKB, PAN dan PKS itu harus menelan pil pahit. Karena itu, kubu Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly kslsu dsjs bargaining nantinya, tentu akan memilih paslon nomor urut 2 (Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Al-Ayubi). Jika ini terjadi, maka persaingan ketat itu akan terjadi antara paslon nomor urut 2 (Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Al-Ayubi) dengan nomor urut 3 (Hj.Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz). Pada Pilkada 2024, raihan suara Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi sebanyak 257.843 suara bila ditambah raihan Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly sebanyak 192.183 suara berjumlah 450.026, sedangkan raihan Ade Sugianto- Iip Miftahul Paoz mencapai 487.854 suara. Ada perpedaan suara yang cukup tipis. Tapi itu mah cuma hitungan matematika….!!!
PELUANG EMAS CECEP – ASEP
Beberapa hari sebelumnya, penulis sempat mengupaskan calon Bupati Tasikmalaya Hj. Ai Diantani berjudul “ Siapkah Hj. Ai Diantani Nyalon Bupati Tasikmalaya ? “ https://tabloidlintaspena.com/siapkah-hj-ai-diantani-nyalon-bupati-tasikmalaya/ Pada tulisan kali ini, penulis hendak mengulas mengenai sejauh mana peluang paslon (Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Al-Ayubi) pada Pilkada Ulang Kabupaten Tasikmalaya 19 April 2025 mendatang. Apalagi paslon nomor urut 2 ini telah memupus “kemenangan” Ade Sugianto- Iip Miftahul Paoz dengan munculnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut sehingga adanya pemungutan suara ulang yang akan dilaksanakan 19 April 2025.
Jika melihat kalkulasi di atas dan melihat peta kekuatan politik, pasangan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari dinilai berada di atas angin, memiliki peluang emas dalam mendulang suara untuk memenangkan Pilkada Ulang Tasikmalaya pada 19 April 2025 mendatang.
Prediksi penulis: Jika ”Mesin Politik” solid dan ”Modal” kuat, kubu Cecep-Asep bakal menangkan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, bahkan bisa dengan mudah. Terutama pesaingnya yakni paslon nomor urut 3 Hj.Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz.
Bicara soal “mesin politik” dari mulai tim sukses khusus maupun dari partai politik pengusung (PPP, Gerindra, PKS, dan Demokrat) jelas harus solid dan bergerak dinamis. Juga strategi yang jitu untuk memenangkan Cecep-Asep terutama dibasis-basis paslon nomor urut 3 pada Pilkada 2024 yang lalu. Jika melihat parpol pengusung, mesin politiknya harus benar benar melakukan pergerakan yang terukur dan terarah, agar tepat sasaran. Pemilih pada Pilkada 2024 lalu harus ”dikunci” dan kemudian bergerak ke pemilih lain untuk mendulang suara pada PSU mendatang.
Hal yang tak kalah penting dijalankan tim sukses dan mesin politik pasangan calon Cecep-Asep akan kehadiran figur perempuan, yang bisa dimanfaatkan untuk mengganjal paslon nomor 3. Karena hadirnya sosok perempuan di Kabupaten Tasikmalaya terpotret masih sulit mendapat tempat di hati masyarakat untuk dijadikan pemimpin di Tasikmalaya. yang kental nafas religius daerah dengan segudang santri
Kemudian bicara soal ”modal” (dalam arti yang luas lho) bukan sekedar modal finansial/duit/fulus/uang/cuan (dan entah apalagi namanya) memang dibutuhkan yang kuat. Ya, termasuk modal fisik untuk mensosialisasikan paslon Cecep-Asep karena waktunya cukup mepet, kuat modal komunikasi kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang luas, modal ”stamina” untuk mensuplai timses dan mesin politik dan modal modal lainnya. Jujur saja, sepeda motor untuk menjangkau daerah terpencil di Kabupaten Tasikmalaya itu butuh ”modal” berupa bensin dll.
Pada Pilkada 2024 yang lalu, pasangan calon Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi meraih 257.843 suara merupakan ”modal” juga,sakaligus memiliki momentum sebagai pasangan yang akan menguasai kontestasi pada PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Pasangan yang diusung PPP, Gerindra, Demokrat dan PKS itu seakan memiliki kesempatan kedua untuk bisa meyakinkan publik kembali dalam berebut suara terbanyak. Apalagi, Cecep-Asep merupakan pasangan yang didukung oleh Partai Gerindra, dimana partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu sedang berada di atas angin,sehingga secara mental pasangan ini akan cukup mendominasi di PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan anggota Dewan Pembina DPP Gerindra sekaligus Ketua DPD Gerindra Jawa Barat H Amir Mahpud akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Cecep-Asep.
Ada bisik bisik tetangga di WA Group, bahwa H Amir Mahpud yang juga merupakan pengusaha nasional itu pernah menegaskan akan all out menjadi panglima kemenangan Cecep-Asep di Pilkada Ulang Tasikmalaya, kabarnya akan menggelontorkan modal finansial. Sebagaimana diketahui, tampilnya H Amir Mahpud sendiri merupakan trigger utama pemenangan pasangan Viman Alfarizi-Diky Candra di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024. Selain memiliki peran sentral kemenangan di Pilkada bagi para kader Gerindra di 16 kota/kabupaten di Jawa Barat. Hal ini menjadi kekuatan besar atau peluang emas bagi pasangan Cecep-Asep di Pilkada Ulang Kabupaten Tasikmalaya, karena selain kekuatan partai politik, juga akan banyak faktor yang akan mendukung pasangan tersebut. Akankah pengusaha H Amir Mahpud ”ngawur” untuk mendukung Cecep Asep di Pilkada Ulang Kabupaten Tasikmalaya ?
Politik senantiasa penuh dengan siasat dan taktik untuk bisa mendapat kepercayaan publik. Sekali lagi, jika ”mesin politik” yang solid di segala aspek dan ”modal” yang kuat, maka kubu Cecep-Asep bakal memenangkan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Adalah ”perjuangan” sia-sia memenangkan gugatan di MA, jika pasangan Ceceo-Asep harus ”kalah” di PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya mendatang.Cag ach…..!!!!
Komentar