oleh

Proyek Peningkatan Jalan Pangkalan Nyirih – Teluk Ketapang Dikerjakan Asal-Asalan

Dinas PUPR Kab.Bengkalis Agar Segera Turun ke Lapangan

Rupat,LINTAS PENA

Kucuran bantuan pemerintah dari APBD Kab.Bengkalis Tahun Anggaran 2017 dengan nilai kontrak Rp.2.430.716.000  untuk peningkatan jalan poros Kec.,Rupat B dengan pekerjaan peningkatan jalan Desa Pangkalan Nyirih – Teluk Ketapang  melalui Dinas PUPR ini dinilai  terkesan asal jadi. Buktinya, pekerjaan jalan lantai dasar baru  saja dibangun sudah hancur, akibat kurangnya material semen.

Dalam upaya menciptakan pembangunan yang baik dan selaras sesuai harapan pemerintah dan masyarakat, hendaknya pihak terkait sepertinya pihak pengawasan dari Dinas PUPR Kab.Bengkalis dan konsultan selaku pengawas harus benar- benar bekerja mengikuti acuan juga sesuai topuksinya, ehingga perkerjan peningkatan jalan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan atau bestek

Berdasarkan temuan di lapangan oleh LSM, awak media dan warga masyarakat Desa Pangkalan Nyirih, kondisi jalan yang rusak meski baru dibangun tersebut diduga akibat kurangnya pengawasan dari Dinas PUPR yang terkesan tutup mata. ” Kami merasa sangat kesal terhadap pekerjaan pihak pemborong yang sepertinya asal jadi. Coba saja lihat di depan ruas jalan baru selesai seminggu sudah rusak sepertinya kurang semen. “kata, salah seorang warga desa setempat.

Dia  menambahkan, jika kenyataannya seperti ini berarti pengawas dari Dinas PUPR harus dilaporkan kepada pihak berwenang, terutama Inspektorat Kab.Bengkalis. “Juga Dinas PUPR agar tidak memberikan pekerjaan lagi kepada rekanan CV Rizki Bersaudara milik  Ationg Lau,  karena dalam pengerjaan proyek peningkatan jalan di sini dikerjakan asal-asalan, tidak sesuai bestek.”katanya.

Seorang pekerja bernama Elmi saat ditanya awak media mengatakan,”Kalau soal bestek itu ada di Apong.Kami tidak tahu,”ujarnya seraya menambahkan. “Kalau untuk campuran semen, kami juga tidak tahu. Coba tanyakan saja pada orang yang membawa mesin molen itu,”jelasnya seraya menunjukkan pada orang yang menjalankan mesin molen.( ALAN JERI FANUS)***