oleh

Resmikan Masjid Dzikrullah, Kapolrestabes Bandung Polda Jabar Puji Gotong Royong Anggota

Bandung,LINTAS PENA

Sebuah masjid yang tampak kokoh dan mewah kini telah berdiri di lingkungan Markas Polrestabes Bandung Polda Jabar. Kehadiran masjid tersebut tak lepas dari jerih payah dan gotong royong anggota Polrestabes Bandung Polda Jabar.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Erdi A. Chaniago S.I.K., M.Si mengatakan bahwa Masjid bergaya Mediterania yang berada tepat di samping Markas Polrestabes Bandung Polda Jabar  itu hadir setelah melalui proses renovasi total. Sebelum direnovasi, masjid tersebut memiliki nama Masjid As Syuhada.

Kapolrestabes Bandung Polda Jabar, Kombes Pol Ulung Sampurna mengaku bangga dan mengapresiasi hadirnya masjid yang kini diberi nama Masjid Dzikrullah itu. Menurut dia, hadirnya masjid tersebut tak lepas dari jerih payah dan gotong royong anggota di lingkungan Polrestabes Bandung Polda Jabar.

“Ini berkat anggota semua yang telah menyumbangkan sebanyak-banyaknya rejeki, sebanyak-banyaknya tenaga, dan sebanyak-banyaknya pikiran. Terima kasih atas sumbangannya, sehingga masjid ini bisa berdiri kokoh,” ungkap Kapolrestabes saat meresmikan Masjid Dzikrullah, Kamis (25/2/2021).

Kabid Humas Polda Jabar mengungkapkan, awalnya, masjid ini kondisinya cukup memprihatinkan. Namun, setelah melalui renovasi, masjid ini berdiri kokoh dan mewah. Nama Dzikrullah pun sengaja disematkan dengan harapan seluruh anggota di lingkungan Polrestabes Bandung Polda Jabar dapat selalu mengingat nama Allah.

“Dzikrullah adalah mengingat Allah. Apalah artinya ibadah kita tanpa dibarengi dzikir. Kalau kita lagi salat, hatinya berdzikir, itu khusu. Ini pelajaran sepele, tapi kita bakal mati enak. Mau pangkat kita jenderal, tapi kalau matinya tidak husnul khotimah, naudzubillah,” tutur Kapolrestabes Bandung.

Kapolrestabes Bandung Polda Jabar pun berharap, kehadiran Masjid Dzikrullah dapat mendukung kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Kapolrestabes Bandung Polda Jabar  meminta agar masjid ini dirawat sebaik-baiknya.

“Kalau orang Betawi bilang, masjid ini bukan kaleng kaleng, ini mewah. Kita Bersyukur karena hati kita digerakkan, sehingga masjid ini bisa dipakai dengan nyaman. Hanya inilah yang bisa kami tinggalkan. Oleh karenanya, kami titip tolong dirawat masjid ini,” katanya.(REDI MULYADI/HUMAS POLDA)***