oleh

Tatapan Kebencian Sang Lawan Sebagai Wujud Perhatian Tuhan

Oleh: Gus Imam Makruf /Joko Dayu (Gubes Padepokan Macan Telaga Merah Bojonegoro)

keseimbangan jiwa dengan semesta

akibat luka membuat lebih dewasa

ujian dari tuhan membawa kebijaksanaan

terusik hati karena tidak selarasnya jalan kehidupan”

 ”alam semesta mengajarkan banyak hal tentang kehidupan

belajar cinta memahami banyak kata

hatiku bahagia karena punya cinta

hatiku terluka juga karena cinta” ”mencinta kepadanya

merindu karenanya

terucap kata mendua karena salah kata

memadu jalinan kasih bersamanya, tanpa mengucapkan kalimatnya, karena kalimat “aku ingin memadu mu”, akan membuat dirinya menjauhimu. ”namun ketika beda cerita, akupun bingung karenanya

datangnya mereka yang tidak suka tanpa kata puja

merekayasa dengan segala cara

untuk menjatuhkan diriku yang dianggap bisa membuka kejelekannya” ” tatapan mereka terhadapku

adalah tatapan kebencian yang di lakukan lawanku

kusebut lawanku, karena mereka yang berencana mendholimiku sepanjang waktu dalam perjalanku” ”tuhan memberikan pengetahuan melalui tatapan lawan

ada kalanya kehendak tuhan disampaikan dengan perbuatan lawan

‘karena ada sesuatu yang harus diujikan

ucapan, fitnah, aniaya dari lawan adalah wujud dari perhatian tuhan yang mendatangkan sejuta wawasan” ” namun dilain sisi aku merasa kebingungan’

kusebut nama lawan karena kebencian ataukah karena kecintaan…?

mencinta ataupun membenci selalu menyebutkan sesuatu tentangnya

kecintaan serta kebencian sulit diriku dalam membedakan’ ”membalas kejahatan lawan dengan senyuman adalah sebuah harapan

berendah hati tanpa harus memaki untuk mendapatkan ridhonya Ilahi Robby

dalam kehidupan ini diriku selalu berusaha mencinta, agar aku juga di cinta

tak ada salah berharap cinta-NYA karena kita telah mencinta ciptaannya

syukur alhamdulillah sebagai puja atas-NYA yang telah memberikan segala perhatian-NYA.***