oleh

Warga Desa Titi Akar Harapkan Pemkab Bengkalis Membangun Jembatan Lintas Selat

Rupat Utara, LINTAS PENA

Masyarakat Desa Titiakar di Kecamatan Rupat Utara Kab Bengkalis Provinsi Riau mengharapkan Pemkab Bengkalis untuk segera membangun jembatan lintas selat Titi Akar yang berada di Dusun Hutan Samak, karena jembatan ini dinilai sangat vital.

Hutan Samak adalah salah satu dusun yang terpencil dengan dibatasi laut selat Titi Akar , dimana penduduknya  2000 jiwa, yang masih tertinggal terkait pembangunan, terutama di bidang pendidikan. “Warga dusun kami sangaat membutuhkan adanya jembatan gantung yang dapat melintas menghubungkan Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akarkar, di mana anak- anak kami selama ini menuntut ilmu pendidikan SMP/SMA/SMK maupun kuliah harus ,   menyeberang laut Selat Titiakar Hutan Samak menaiki pompong pergi pagi pulang sore setiap harinya untuk mengenyam ilmu pendidikan. “ujar seorang warga, ” Kalau gak segera dibangun jembatan tersebut kehidupan kami semakin sulit. Contohnya berbelanja untuk kebutuhan sehari- hari juga kami harus menyeberangi ke Desa Titi Akar.”tuturnya

Warga mengatakan, bahwa jarak dari Dusun Hutan Samak ke seberang Desa Titi Akar sekitar 250 meter, yang harus dibuatkan jembatan  oleh Pemkab Bengkalis. Kondisi perekonomian dan pendidikan yang menjadi persoalan di hadapi warga Dusun Hutan Samak karena mereka harus menyeberang ke Desa Titi Akar karena tidak adanya jembatan, hanya menggunakan pompong.BSM dan KIP yang terima para pelajar untuk kebutuhan pendidikan dinilai tidak mencukupi.

Juga warga dusun ini belum tersentuh adanya penerangan listrik PLN dan juga kondisi insfrastruktur jalan yang tidak memadai, sehingga kondisi perekonomian terasa berat dirasakan warga.(ALAN JERI FANUS)****

Rupat Utara, LINTAS PENA

Masyarakat Desa Titiakar di Kecamatan Rupat Utara Kab Bengkalis Provinsi Riau mengharapkan Pemkab Bengkalis untuk segera membangun jembatan lintas selat Titi Akar yang berada di Dusun Hutan Samak, karena jembatan ini dinilai sangat vital.

Hutan Samak adalah salah satu dusun yang terpencil dengan dibatasi laut selat Titi Akar , dimana penduduknya  2000 jiwa, yang masih tertinggal terkait pembangunan, terutama di bidang pendidikan. “Warga dusun kami sangaat membutuhkan adanya jembatan gantung yang dapat melintas menghubungkan Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akarkar, di mana anak- anak kami selama ini menuntut ilmu pendidikan SMP/SMA/SMK maupun kuliah harus ,   menyeberang laut Selat Titiakar Hutan Samak menaiki pompong pergi pagi pulang sore setiap harinya untuk mengenyam ilmu pendidikan. “ujar seorang warga, ” Kalau gak segera dibangun jembatan tersebut kehidupan kami semakin sulit. Contohnya berbelanja untuk kebutuhan sehari- hari juga kami harus menyeberangi ke Desa Titi Akar.”tuturnya

Warga mengatakan, bahwa jarak dari Dusun Hutan Samak ke seberang Desa Titi Akar sekitar 250 meter, yang harus dibuatkan jembatan  oleh Pemkab Bengkalis. Kondisi perekonomian dan pendidikan yang menjadi persoalan di hadapi warga Dusun Hutan Samak karena mereka harus menyeberang ke Desa Titi Akar karena tidak adanya jembatan, hanya menggunakan pompong.BSM dan KIP yang terima para pelajar untuk kebutuhan pendidikan dinilai tidak mencukupi.

Juga warga dusun ini belum tersentuh adanya penerangan listrik PLN dan juga kondisi insfrastruktur jalan yang tidak memadai, sehingga kondisi perekonomian terasa berat dirasakan warga.(ALAN JERI FANUS)****