Oleh: Adinia Dewi , (Mahasiswa Progam Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang )
PERKEMBANGAN pariwisata dewasa ini sangat pesat yang mana mampu memberikan kontribusi dan peluang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional. Seperti yang dikemukakan oleh Salah Wahab (1989:5), pariwisata merupakan salah satu dari industri gaya baru yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi. Oleh sebab itu pembangunan dan/atau pengembangan pariwisata harus terus ditingkatkan oleh pemerintah dan pengusaha obyek wisata. Daerah yang memiliki potensi wisata harus diperhatikan dan dikembangkan, salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata ialah Blitar.
Blitar merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki banyak obyek wisata dan menjadi salah satu wilayah yang menjadi destinasi wisatawan nasional maupun mancanegara. Baik Kota maupun Kabupatennya, Blitar memiliki kekayaan obyek wisata yang dapat diandalkan dan memiliki peluang untuk dikembangkan di masa mendatang. Salah satu obyek wisata di Blitar yang menarik untuk dikembangakan ialah Kampung Coklat, hal itu mengingat selain meningkatnya kebutuhan untuk berwisata, juga banyaknya masyarakat yang suka dengan coklat, sehingga hal tersebut merupakan peluang bagi Kampung Coklat untuk mengembangkan wisatanya.
Kampung Coklat merupakan sebuah obyek wisata baru di Kabupaten Blitar yang mulai berdiri pada bulan April 2014 di lahan pertanian kakao milik Bapak Kholid Mustofa yang beralamat di Jalan Banteng Blorok no. 18 Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Obyek wisata ini menyediakan sebuah wisata yang memberikan pengetahuan, atau wisata edukasi. Sesuai namanya, Kampung Coklat memberikan pengalaman berwisata yang berorientasi seputar coklat. Mulai dari proses pembibitan, kondisi kebun, pengolahan biji-biji kakao hingga proses produksi, serta disana dijual berbagai jajanan olahan yang berasal dari coklat. Visi dari Kampung Coklat adalah “Menjadi Obyek Wisata yang Informatif dan Menyenangkan di Jawa Timur”. Sedangkan misi untuk mencapai visi tersebut antara lain:
1. Menyediakan jasa, pelayanan, dan fasilitas yang menarik
2. Membagikan ilmu dan pengetahuan tentang kakao dan coklat.
3. Memberdayakan karyawan sebagai modal dan penggerak perusahaan
Jenis usaha yang dijalankan masyarakat di sekitar Wisata Edukasi Kampung Coklat berjumlah 31 Usaha. Jenis usaha yang dijalankan masyarakat di sekitar Wisata Edukasi Kampung Coklat didominasi oleh usaha parkiran sebanyak 15 usaha yang dikelola oleh masyarakat desa Plosorejo Kecamatan Kademangan, Blitar. Sejumlah 28 usaha didirikan setelah adanya pengembangan Wisata Edukasi Kampung Coklat. Masyarakat sadar akan adanya peluang usaha, dengan melihat semakin berkembangnya Wisata Edukasi Kampung Coklat dan semakin banyaknya pengunjung yang datang. Maka dari itu, masyarakat langsung mendirikan usaha yang bisa menambah pendapatan maupun memperbaiki perekonomiannya. Dapat dijelaskan bahwa pengembangan suatu wisata membawa dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat lokal yaitu diantaranya: meningkatkan penghasilan masyarakat, meningkatnya peluang kerja dan meningkatnya peluang kerja dan peluang usaha untuk masyarakat di sekitar kawasan wisata. Mendorong aktivitas berwirausaha masyarakat Dalam suatu dampak positif pengembangan Wisata pastinya akan memberikan dorongan bagi masyarakat untuk memulai suatu usaha dan memberikan banyak peluang usaha bagi masyarakat sekitar wisata. Dorongan aktifitas berwirausaha yang tumbuh sebagai dampak positif dari Pengembangan Wisata Edukasi Kampung Coklat bisa dilihat berdasarkan jenis-jenis usaha yang dijalankan oleh masyarakat sekitar seperti Usaha Parkiran, Rumah Makan, Toko Buah, dan Pedangan makanan ringan.(***
Komentar