PADA awal bulan suci Ramadhan 1444-H/2023 M, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr. H.Anton Charliyan,MPKN yang juga Sekjen DPP Prawiro Indonesia Garuda Merah Putih (Prawiro IGMP) sudah tiga kali bertemu dengan Menhan Letjen TNI (Purn) H.Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum DPP Gerindra yang didampingi adik kandungnya Hasyim Djoyohadikusumo, bertempat di rumah kediamannya.
“Alhamdulillah,kami pengurus Tim Prawiwo IGMP sudah 3 kali bertemu dengan Pak Prabowo Subianto. Pada pertemuan tersebut, ada banyak pembicaraan yang dibahas, termasuk pembentukan Tim Prawiro IGMP dalam mendukung beliau menjadi Capres pada Pilpres 2024 mendatang,”ujar Abah Anton, panggilan akrab Anton Charliyan.
Pada obrolan ringan pengurus DPP Prawiro IGMP (Ketua Umum Tim Prawiro Indonesia Garuda Merah Putih Mayjen TNI (Purn) Sabar Yudho , Mayjen TNI Herwin Suparjo, Mayjen TNI Winston Simanjuntak , Ketua Prawiro Milenial Harry, Penasihat Milenial Bobby), menurut Anton Charliyan, saat ini Prabowo Subianto mengungkapkan kesiapannya maju sebagai Capres pada Pemilu 2024 mendatang. Prabowo Subianto menyatakan dirinya siap menerima permohonan kader dan pendukungnya untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
“Pak Prabowo menyatakan bersedia mempersembahkan seluruh jiwa raganya untuk Indonesia selama masih diberi kesempatan. Beliau menyatakan siap, akan terus berjuang untuk bangsa, negara, dan rakyat Indonesia tercinta. Seluruh jiwa dan raganya persembahkan kepada Ibu Pertiwi. Bahkan, beliau sejak muda telah bersumpah siap memberi jiwa dan raga i untuk Indonesia,” ujar Abah Anton mengutip ucapan Prabowo Subianto.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo Subianto selalu menyatakan , bahwa kekalahan pada pemilihan presiden yang lalu tidak lantas membuatnya jatuh terpuruk dan patah semangat. “Ada yang bertanya ya, sudah sekian kali kalah kok mau maju lagi. Mungkin mereka tidak mengerti arti pejuang. Bagi seorang pejuang, jatuh itu biasa,” ungkapnya
Prabowo pun menegaskan seorang petarung atau pejuang jika kalah harus bangkit lagi dengan gembira. Begitu seterusnya. “Petarung biasa kalau jatuh. Lebih mulia masuk arena lebih mulia bertarung demi kebenaran dan keadilan. Jatuh bangkit lagi dengan senyum, bangkit dengan gembira, bangkit dengan optimistis,” katanya. (REDI MULYADI)***
Komentar