oleh

Anton Charliyan: “Hati-hati, Aksi Mahasiswa Kali ini Penuh Dengan Para Penumpang Gelap”

Kota Tasik, LINTAS PENA

Maraknya aksi demo yang saat ini kita saksikan, bila kita cermati dengan cerdas dan seksama, bisa kita analisis dengan kasat mata, sarat deng annuansa politik kekuasaan, yang tidak ujug-ujug terjadi begitu saja. Tapi sangat berkaitan erat dengan peristiwa peristiwa sebelumnya, dimana setiap moment di tanah air ini di goreng terus tiada henti-hentinya, mulai dari kecurangan KPU, Sidang MK, Panitya Komisioner KPK, Mobnas, OTT Menteri, Isue Papua, Penolakan Ketua KPK, Penolakan Revisi UU KPK, Penolakan revisi KUHP dan lainnya. Kemudian ujung ujungnya bisa kita tebak dengan isue Penolakan Pelantikan Presiden, seolah-olah semua itu merupakan cerita Ko Ping Ho berjilid jilid yang tiada hentinya.

Demikian disampaikan mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr. H.Anton Charliyan, MPKN kepada LINTAS PENA dan NUANSA POST pada hari Selasa (24/9/2019) di Kota Tasikmalaya.

“Jika kita mau sedikit berpikir rasional, semua ceritra tersebut bersambung satu sama lain , karena Pengarang dan Sutrdaranya adalah kelompok yang sama, yakni sebagai kelompok Pembenci Pemerintah dan Jokowi. Ya,  tujuanya hanya ingin memecah belah dan mengacaukan bangsa, siapapun juga yang dikedepankanya,”kata jenderal polisi yang nyantri ini

Anton Charliyan menjelaskan,    saat ini kebetulan yang dikedepankan adalah mahasiswa, kita semua sangat respek dan sangat menghargai setiap gerakan dan aktivitas mahasiswa sebagai generasi muda dibutuhkan pemikiran kritis sebagai power of control yang betul betul  murni sebagai suara rakyat,sebagaimana yang pernah terjadi di jaman orde baru 1966, atau era reformasi 98, “Tapi mohon maaf untuk kali ini kita harus berpikir lebih cerdas lagi, karena dari hasil pengamatan saya di lapangan terlalu banyak penumpang gelap didalamnya, kemudian kalau kita mau berbaur didalamnya diantara rekan kita mahasiswa tsb banyak sekali para tokoh cerira dimana disetiap episode selalu ada, bisa kita lihat dari sebagian atribut atribut selain atribut yang dipakai mahasiswa, selalu ada simbol simbol yang seolah olah mengatasnamakan agama. Apalagi kalau kita lihat aktor penggerak di setiap kampus tsb, akan mudah sekali kita tebak, siapa sesungguhnya yang sedang bermain, “jelasnya

Dia menambahkan, “Sekali lagi kita semua respek dengan gerakan mahasiswa sebagai power of control yang murni dan bersih, tapi untuk kali ini mari kita saling mengingatkan, waspada dan hati hati  karena ada yang bermain dibelakangnya, yang nota bene tujuan akhirnya ingin membuat rusuh, ingin memecah belah bangsa, ingin menjatuhkan pemerintah, dan ingin menggagalkan Pelantikan Presiden  dengan segala cara..”pungkasnya. (REDI MULYADI/ LUKMAN NUGRAHA,SP)***

Komentar