oleh

Apa Salahnya Mencoba

Oleh : Tsany Mussayyad  (Siswa MTs Negeri 2 Kota Tasikmalaya)

DIAWALI dengan rasa ragu. Seorang anak remaja laki-laki yang kini duduk di kelas 2 SMP ingin mencoba sesuatu dalam hidupnya. Namanya Arham, ia baru berumur 15 tahun. Terlahir di bulan Juni tanggal 23 bertepatan pada tahun 2007. Arham awalnya memang anak yang pemalu. Arham mempunyai bakat yang terpendam, yaitu bakat dalam bidang seni. Pada suatu saat, di sekolahnya akan di adakan lomba puisi. Arham di sarankan oleh gurunya untuk ikut lomba puisi. Tapi,.. Arham sangat ragu.

”Saya ragu dan saya malu…takutnya nanti kalah”  Ucap Arham kepada gurunya.

“Kenapa harus malu Arham.. kemenangan atau kekalahan sudah menjadi tradisi di dalam perlombaan” Ucap gurunya kepada Arham.

Setelah mendengar ucapan gurunya, pikirannya pun menjadi terbuka. Dia berpikir bahwa bakat yang dimilikinya harus di kembangkan. Arham pun menjadi ingin mencoba untuk ikut dalam lomba puisi yang akan di adakan di sekolahnya.

“Benar juga yang di katakan guruku…menang atau kalah sudah biasa dalam perlombaan” Ucap Arham di dalam hatinya sambil tersenyum.

“Iya Bu.. saya akan mencoba ikut lomba puisi” Ucap Arham kepada gurunya.

“Nah.. bagus Arham kamu pasti bisa!! apa pun hasilnya ibu pasti senang” Ucap gurunya kepada Arham.

Waktu tersisa hanya 3 hari lagi sehingga Arham terus berlatih dengan sungguh-sungguh di depan cermin kaca yang ada di rumahnya. Puisi berjudul ‘Madrasahku’ yang akan di bawakannya. Gerakan serta perkataan yang di gunakannya akan menjadi sebuah penampilan yang baik.

Hari-hari sudah berlalu, Perlombaan puisi akan segera di mulai. Persiapan yang dilakukan Arham menjadikannya menjadi lebih percaya diri. Arham pun mulai menaiki podium dan mulai membacakan puisinya. Dengan kata-kata yang dibacanya secara jelas dan tegas, membuat para juri kagum melihatnya. Arham sudah lega karena puisi yang dibawakannya telah usai di tampilkan.

Dengan hati senang nan gembira, Arham berbicara dalam hatinya sambil tersenyum…

“Apa pun hasilnya, saya akan senang”

Lalu, gurunya menghampiri Arham untuk bertanya..

“Bagaimana Arham dengan penampilanmu tadi??”

“Saya senang sekali Bu… penampilan saya tadi berjalan dengan baik” Arham menjawab pertanyaan gurunya.

“Dengan ikut lomba puisi ini, kamu akan menambah pengalaman untuk diri kamu” Ucap gurunya kepada Arham.

Waktu terus berjalan…Hingga pengumuman kejuaraan lomba puisi telah tiba. Banyak sekali orang yang ingin melihatnya. Panggilan kepada peserta yang mendapat juara pertama dimulai, ternyata juara 1 di raih oleh anak remaja perempuan bernama Shara. Lalu, dilanjutkan dengan panggilan juara 2. Tak di sangka, nama Arham pun di panggil. Arham dan gurunya sangat senang sekali. Lalu Arham melangkahkan kaki maju ke depan para juri dan para penonton.

Sebuah piala serta piagam penghargaan yang di berikan para juri kepadanya membuat Arham lebih percaya diri untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Dengan lomba puisi ini, Arham mulai mendapatkan prestasi dan menjadi orang yang percaya diri. Memang dulunya Arham adalah anak yang sangat pemalu. Tapi sekarang Arham adalah anak yang sangat percaya diri.

Keraguan yang dulu menjadi penghambat usaha Arham dalam mencari jalan hidupnya pun sudah tidak ada. Setelah mendapatkan juara 2 lomba puisi, Arham berkata..

“Ternyata memang benar, bahwa usaha itu tidak akan mengkhianati hasil nya..”

Tetapi jika usaha diiringi dengan do’a, keyakinan hati, teguh pendirian, hasilnya pun pasti akan lebih baik lagi. Karena Arham sudah berlatih dengan bersungguh-sungguh, maka hasilnya pun tidak akan sia-sia. Kini Arham menjadi anak yang percaya diri bukan anak yang pemalu lagi.

Apa salahnya jika kita mencoba sesuatu?? Tidak salah bukan,.. malahan kalo kita mencoba sesuatu akan menambah pengalaman pada diri kita sendiri lhooo!!

“’Mencoba memang tidak menjamin keberhasilan, Tetapi diam sudah di pastikan gagal’” ***

Komentar