oleh

Bongkar Mitos Misteri Babi Ngepet!

Oleh : KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP, C.MTh (Budayawan, Penulis, Advokat, Spiritualis, Ketua DPD Jatim PERADI Perjuangan)

BABI NGEPET digambarkan sebagai sosok jelmaan manusia yang berubah wujud pada malam hari dan menjadi babi untuk mencuri uang. Cara ini terkesan tidak logis, historis babi ngepet adalah usaha yang menantang. istilah babi ngepet mulai muncul sejak masa Cultuurstelsel atau tanam paksa pada 1830-1870.

Sejak pemberlakuan tanam paksa banyak orang-orang kaya baru di kalangan masyarakat Jawa. Mereka umumnya para pedagang dari kaum pribumi atau Tionghoa yang menjadi kaya raya dalam sekejap.

Babi ngepet jadi alternatif masyarakat memperoleh kekayaan.  Babi ngepet ini digambarkan sebagai siluman babi yang berasal dari gunung dan bisa mengambil uang orang dengan hanya menggesek-gesekan tubuhnya pada dinding rumah.

Para petani yang hidupnya sederhana tiba-tiba kaget melihat ada orang yang tiba-tiba kaya dalam sekejap. Alhasil, mereka menuduh orang kaya tersebut mendapatkan harta dari cara yang tidak benar, yakni babi ngepet,

Kondisi ini menimbulkan keheranan di tengah masyarakat petani yang hidupnya sederhana. Pada titik inilah, imajinasi masyarakat petani bermain.

Bagi petani pemupukan kekayaan adalah proses yang terbuka. Maksudnya, tiap orang harus melewati proses dan usaha jelas yang dapat dilihat oleh mata orang lain. Masalahnya, mereka tidak melihat kerja keras dari orang kaya baru itu. Alhasil, mereka menuduhnya bekerja sama dengan setan.

Tuduhan imajinasi babi ngepet kepada orang kaya. Tuduhan babi ngepet dipakai para petani untuk memberikan kesan buruk kepada rekan sesama petani bahwa orang-orang kaya itu adalah para kapitalis jahat. Maksudnya, orang kaya itu harus dijauhi karena berbahaya bagi kehidupan para petani.

Tuduhan dan imajinasi babi ngepet bisa dikatakan sebagai upaya mitigasi petani. Agar menjauhi orang kaya, agar tidak menjadi kaya, dan agar tidak terpengaruh orang kaya supaya tidak terjerumus ke dalam kesesatan,

Karena masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun bercorak agraris, maka imajinasi dan tuduhan babi ngepet terus berakar, tertanam, dan diwariskan dari generasi ke generasi. masih bertahan hingga sekarang karena masyarakat kita belum sepenuhnya. Apalagi masih banyak pula yang masih rendah secara pendidikan dan ekonomi.

Percaya atau tidak hal tersebut membuat gempar dan penasaran. Namun, apakah benar babi ngepet itu ada? Babi ngepet adalah salah satu bagian dari praktik pesugihan yang ada di Indonesia. Kepercayaan ini meluas di masyarakat dimulai sejak 1800-an.

Babi ngepet muncul di masyarakat tak terlepas dari tradisi yang kental di Indonesia, khususnya di Jawa. Terlebih saat agama belum masuk.  Pesugihan babi ngepet pun berkembang sejalan dengan masuknya paham liberalisme dan kapitalisme yang dibawa oleh kelompok VOC.

Awal mulanya masyarakat Indonesia damai dan rukun lalu paham tersebut masuk, membuat masyarakat yang kesusahan ingin mendapat kekayaan secara instan. Karena itu, banyak warga yang terasingkan dan terbelakang baik secara pemikiran, pendidikan, hingga ekonomi.

Praktik pesugihan biasanya melibatkan gunung, sawah, laut dan goa. Keempat unsur tersebut memiliki nilai yang dipercaya. Termasuk binatang-binatang dan di situlah babi ngepet ada.

Bicara soal percaya hal tak masuk akal, babi ngepet ini masuk di dalamnya meski praktik-praktik klenik sudah banyak dilakukan sebelumnya. Misalnya ziarah ke makam keramat ataupun praktik lain yang melibatkan unsur mistis di dalamnya.

Komentar