oleh

Bupati Tasikmalaya: “GERAKAN PRAMUKA BENTUK KARAKTER KAUM MUDA BANGSA “

Kab.Tasik, LINTAS PENA

Gerakan pramuka sebagai gerakan pendidikan non formal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga dan pendidikan formal di sekolah. Pendidikan formal saja tidak cukup untuk menghasilkan kaum muda yang andal dan berkarakter, sedangkan pendidikan informal yang dilakukan orang tua dalam keluarga juga tidak kalah pentingnya. Dengan usia yang telah 56 tahun, gerakan Pramuka telah memberikan kontribusi yang nyata dalan dunia pendidikan Indonesia.

Demikian dikatakan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum saat membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adyaksa Dault yang berlangsung di Lapangan Kantor Sekterariat Daerah Kabupaten Tasimalaya, Bojongkoneng Singaparna, Senin (14/8/17). Upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya yang juga Ketua Pramuka Kwarcab Kab.Tasikmalaya H.Ruhimat, Para Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Camat, dan para Kepala Desa.

Dikatakan Bupati, gerakan pramuka yang tersebar dari Sabang sampai Meraoke, dari pelosok desa terpencil sampai ke kota, di perwakilan luar negeri, kedutaan besar, dan konsulat jenderal, merupakan garda terdepan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. “Pendidikan pramuka yang berdasarkan kepada satya dan darma pramuka harus benar-benar menjadi perekat persatuan yang terpatri dalam hati sanubari setiap anggotanya dalam bersikap dan berprilaku, “ujarnya.

Bupati menjelaskan, gerakan kepanduan sebagai cikal bakal gerakan pramuka telah ada di bumi pertiwi sejak masa penjajahan Belanda yaitu dari tahun 1912. Dari perjalanan panjang tersebut,  yang penting adalah Filosofi gerakan pramuka itu digali dari bangsa dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia, yang bersamaan waktunya dengan gerakan kepanduan dunia yang dipimpin oleh Sir. Baden Powell di Inggis. Dalam perkembanggannya gerakan pramuka sangat berperan dalam pendidikan karakter kaum muda bangsa khususnya pada massa sekarang.  “HUT Pramuka ke-56 tahun 2017 sekarang  yaitu: bekerja untuk kaum muda, mewariskan yang terbaik bagi bangsa, mengindikasikan bahwa gerakan pramuka tetap konsisten dalam mendidik kaum muda berkarakter melalui berbagai kegiatan yang  lebih melibatkan kaum muda untuk mewariskan yang terbaik bagi bangsa, terutama menyiapkan generasi milenial untuk menjadi pemimpin terbaik bangsa, “tegasnya. aaa

Bupati menambahkan, Presiden RI Joko Widodo pada tahun lalu mengingatkan kita untuk dapat meningkatkan sebaik-baiknya media sosial. Gerakan Pramuka merespons tantangan tersebut dengan mempunyai tagline setiap gerakan pramuka adalah kantor berita yang artinya gerakan pramuka harus aktif, produktif, dan kreatif dalam menyuarakan atau  mengabarkan   keadaan sekitarnya, menolak berita berita palsu atau hoax, tidak hanya menjadi konsumen informasi, melainkan untuk menjadi produsen informasi. “Inilah spirit baru gerakan pramuka di era digital, gerakan pramuka di dunia nyata maupun di media sosial harus terasa kehadirannya bukan sekedar untuk dirinya tapi untuk masyarakat luas, yang harus didukung untuk pembentukan karakter kaum muda Indonesia di seluruh tanah air, “ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan Pemerintah akan menggalakkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan menambah jam pelajaran yang sifatnya ukhrowi selama 120 menit. “Pendidikan ukhrowi diperlukan untuk pemebentukan karakter anak didik. Di samping  pendidikan non formal seperti pramuka yang merupakan pendidikan kontekstual untuk pembentukan karakter bangsa, “tutur Bupati. (KOMINFO***)

Komentar