Bandung, LINTAS PENA
Pesatnya pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia, perlu disikapi dengan kesiapan SDM yang terkait dengan bidang kepariwisataan itu sendiri. Baik perhotelan, pengusaha rumah makan dan restoran, pengelola objek wisata dan lain – lain. Salah satu fungsi lain yang tidak kalah pentingnya di bidang ini adalah Tour Guide atau Pemandu Wisata atau Pramuwisata. Persoalan pendidikankhusus yang mencetak para pemandu wisata profesional ini dirasakan masih sangat kurang. Terkait dengan hal tersebut, maka Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) membuat program praktis berupa pelatihan “Profesional Tour Guide”. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi para pengusaha tour & travel yang membutuhkan tenaga kerja sebagai pemandu wisata.
Untuk mengenal lebih jauh hal ini, media menghubungi Ketua Umum GENPPARI Dede Farhan Aulawi untuk meminta keterangan seputar kegiatan pelatihan Profesional Tour Guide di Rumah Para Pecinta Ilmu (RUMPPI) yang terletak di jalan Mega Asri I no. 8 Bandung pada Selasa (30/7). Dede menjelaskan bahwa GENPPARI benar – benar menjadi sebuah gerakan nasional yang sungguh – sungguh ingin memajukan pariwisata Indonesia. Titik – titik krusial di bidang kepariwisataan diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Salah satunya program pelatihan Profesional Tour Guide ini. Bahkan dua minggu sebelumnya di tempat yang sama juga dilaksanakan program pelatihan Penguluh Kepariwisataan. Jadi GENPPARI tidak sekedar menyampaikan konsep saja, tetapi juga langsung melakukan pemecahan dengan membuat solusinya secara mandiri dan atas biaya sendiri. Semua dilakukan semata – mata demi pengabdian untuk bangsa dan negara. Ungkap Dede.
Selanjutnya Dede juga menambahkan bahwa peserta pelatihan sebenarnya lebih dari 20 orang, hanya saja yang lulus hanya 19 orang. Program dan kurikulum pelatihan di GENPPARI memag mengacu pada standar – standar pelatihan yang diakui secara internasional. Misalnya kehadiran minimal 80% dan ilai kelulusan juga minimal berniali 75. Jadi karena sistem pelatihannya sangat ketat, maka di setiap pelatihan tidak otomatis semua dinyatakan lulus.
Adapun standar materi yang disampaikandalam pelatihan meliputi pengertian pemandu wisata, peranan dan persyaratannya, tugas – tugasnya, ruang lingkup saat pra tour, saat tour dan pasca tour. Termasuk diajarkan bagaimana cara menangani jika ada barang yang hilang milik peserta tour, atau bagaimana apabila ada yang sakit bahkan ada yang meninggal. Cara komunikasi atau presentasi, juga penanganan jika ada program yang tidak sesuai dengan itenary baik karena ketidaksengajaan (faktor alam) ataupun karena kesengajaan. Jadi pelatihannya sangat padat dengan materi pembahasan yang sangat komplit. Jadi lulusan peatihan GENPPARI ini adalah para tenaga yang siap pakai. Setelah mereka dinyatakan lulus teorinya, mereka pun diwajibkan untuk mengikuti praktikum tour guide di laboratorium alam. Ujar Dede menutup pembicaraan. (ADVERTORIAL)***
Komentar