Kota Tasikmalaya, LINTAS PENA
Sejak awal Oktober 2018, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya menggelar Sosialiasi Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B) di tiap kecamatan yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Ir.H.Deddy Supriadi,MP, anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Komisi II di tiap dapilnya, akademisi dari UNSIL Tasikmalaya, BPN Kota Tasikmalaya, para camat tiap kecamatan serta seluruh stakeholter yang ada di wilayah kecamatan masing masing.
“Meskipun Kota Tasikmalaya merupakan wilayah perkotaan yang kegiatan utamanya bukan pertanian, ini merupakan kearifan lokal masyarakat dan Pemerintah Kota Tasikmalaya,” kata Ir. H.Deddy Supriadi,MP.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya ini mengharapkan ada persepsi yang sama antara pemerintah dengan stakeholder, pihak akademisi dan masyarakat itu sendiri, sehingga apa yang telah direncanakan dalam RDTR Kota Tasikmalaya tahun 2016 – 2036 bisa dikawal bersama. “Sebagaimna kita ketahui bahwa lahan pertanian saat ini memiliki sekitar 5990 hektar, dinamika pembangunan dan resiko pembangunan lahan pertanian tersebut tidak menutup kemungkinan akan berkurang dan beralih fungsi.”pungkasnya
“Kami punya target, bulan Oktober 2018 seluruh kecamatan dapat melaksanakan kegiatan Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B). Alhamdulilah, dari keseluruhan sosialisasi yang telah dilaksanakan di tiap kecamatan mendapat sabutan yang cukup baik,”ujar Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya.
Ir.H.Deddy Supriadi,MP mengatakan dalam setiap kali sosialisasi ,bahwa dinamika pembangunan dan resiko pembangunan lahan pertanian tersebut tidak menutup kemungkinan akan berkurang dan beralih fungsi. Setidaknya Kota Tasikmalaya memiliki 1002 hektar lahan LP2B dan 492 hektar lahan pertanian lainnya, kita amankan untuk 20 tahun kedepan, sehingga kita tidak mewariskan Air Mata, melainkan mewariskan Mata Air,”pungkasnya. (SUNAR)***
Komentar