Laporan: Redi Mulyadi
Kota Tasikmalaya, LINTAS PENA—Pada hari Minggu 16 Februari 2025,penulis hendak refreshing ke objek wisata Situ Gede yang berada di sebelah barat Kota Tasikmalaya, setidaknya menikmati panorama alam di sebuah situ dan menikmati menu ikan nila bakar—yang katanya enak.
Pukul 10.15 WIB tiba di pintu gerbang, ketika hendak beli karcis tanda masuk, penulis tiba tiba dihampiri dua orang pria berseragam dan salah seorang bertanya. ”Pak karcisnya…!”
”Sabaraha ?”
”Sapuluh rebu…! Saurangna lima rebu,Pak..!”
Penulis menyodorkan uang pas Rp.10.000 dan sempat meminta karcis sebagai tanda resmi masuk ke kawasan objek wisata,yang katanya Rp.5.000/orang.Lumayan murah,pikir penulis. Namun, saat diminta karcis itu, pria tersebut menyebutkan bahwa retribusi karcisnya habis. “Silakan masuk saja,Pak “ katanya.
Penulis sempat bengong dan bingung (meski pura-pura bego), masuk ke objek wisata Situ Gede membayar tanpa menerima karcis/tanda masuk, maka timbul banyak pertanyaan dibenak. Koq karcisnya sudah habis, padahal baru pukul 10.15 WIB ? Kalau karcisnya habis, berarti wisatawan yang masuk setelah penulis, mereka pastinya akan mengalami hal serupa: masuk bayar tanpa karcis ? Kalau habis karcisnya, kenapa tidak minta lagi ke pengelola ? Seingat penulis, pengelolaan objek wisata Situ Gede ini oleh Disparbud Kota Tasikmalaya (bukan oleh pihak swasta), kenapa tidak menyediakan karcis dalam jumlah yang mencukupi, kenapa harus kehabisan,kenapa tidak mencetak lagi ?
Ini baru pukul 10.00 an, jumlah pengunjung akan semakin banyak, terlebih hari Minggu yang pada pengen liburan. Kalau masuk bayar tanpa karcis, lantas uang (pengganti karcis) itu larinya kemana ? Bagaimana hitungannya dengan pemerintah ? Bukankah objek wisata Situ Gede ini milik atau dikelola oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ?
Kalau masuk bayar tanpa karcis, berarti ada kebocoran dalam pengelolaan keuangan yang merupakan PAD, karena jelas uang masuk tanpa karcis itu tidak akan masuk ke pemerintah cq Disparbud Kota Tasikmalaya, melainkan ke saku………….?!! Kalau perorang Rp.5.000 kali jumlah pengunjung (hari itu diperkirakan lebih dari 500 orang), berapa uang yang hilang ? Entahlah….!!!
Kondisi Jalan Rusak Parah
Beberapa langkah dari pintu gerbang masuk, penulis tertegun melihat pemandangan jalan dan pelataran parkir ,yang kondisinya rusak parah dan terkesan dibiarkan. Koq terkesan dibiarkan ? Ya, tentu saja….!!! Kalau tidak sengaja dibiarkan, ketika ada kerusakan, pastinya akan segera ada perbaikan oleh pengelola yang tiada lain dari dinas terkait.
Karena saking penasaran, penulis menelusuri jalan yang menuju arah barat di pinggiran Situ Gede, kondisinya sama parah. Beberapa waktu lalu, ketika jalan itu baru diaspal, tentunya mulus.Tapi sekarang, kondisi jalan di dalam komplek objek wisata Situ Gede rusak parah, dan benar benar terkesan dibiarkan sehingga terkesan kumuh. Kenapa Pemkot Tasikmalaya membiarkannya tanpa mau memperbaikinya ? Padahal pemasukan dari retribusi karcis itu cukup besar lho ? Apakah karena “kebocoran” (uang masuk tanpa karcis) yang menjadi penyebabnya sehingga tidak bisa memperbaiki kondisi jalan yang rusak ?
Kondisi jalan rusak parah di objek wisata Situ Gede pun dikeluhkan para pengunjung. Karena hampir semua ruas jalan yang mengelilingi kawasan tersebut kondisinya rusak parah. Pengunjung pun harus ekstra hati-hati saat mengelilingi area obyek wisata tersebut. Apalagi saat musim hujan banyak genangan air memenuhi jalan berlubang.”Saya hamper tiap hari Mingg uke Situ Gede bersama keluarga.Kondisi ruas jalan yang ada di sekitar Situ Gede masih saja rusak .Sepertinya ini jalan jelek begini sudah sejak lama terjadi. Kalau hujan banyak genangan air memenuhi jalan berlubang ,” keluh Andri, seorang pengunjung asal Indihiang.
Petugas parkir dan sejumlah pedagang di pinggiran Situ Gede ketika ditanya soal kondisi jalan yang rusak parah, mengungkapkan kerusakan jalan sudah berlangsung lama, yaitu sekitar 2-3 tahunan. ”Beginilah kondisinya,Pak. Kondisi ruas jalan sekeliling Situ Gede ini rusak parah sudah sejak lama, sekitar 2-3 tahunan. Belum juga ada perbaikan dari pemerintah. Sebenarnya, para pengunjung ingin berkeliling kalau ke Situ Gede ini sambil penikmati panorama alam situ yang indah. Tapi jalannya jelek, jadi pengunjung susah juga saat mereka ingin jalan-jalan mengelilingi Situ Gede ini. Entah kapan pemerintah akan memperbaiki jalan yang rusak.” ujarnya.
Dia menjelaskan,ketika kondisi ruas jalan sekeliling Situ Gede bagus dan mulus, banyak sekali masyarakat yang berjoging di pinggiran Wisata Situ Gede tersebut. Setiap hari Jumat-Sabtu-Minggu, pasti ramai sama warga yang joging. Dari mana-mana datang ke sini. Kalau sekarang, benar-benar menurun,pengunjung ramainya hari Minggu saja.Hal tersebut lantaran akses jalan di pinggiran Wisata Situ Gede rusak parah, sehingga tidak nyaman untuk digunakan berjoging.Padahal di sini ‘kan indah ya. Nyaman karena rimbun, udara sejuk, dekat banget ke perkotaan. Tapi ya ini akses jalan di pinggiran Wisata Situ Gede rusak.Bahkan, hampir semua akses jalan yang mengelilingi Wisata Situ Gede tersebut benar-benar rusak parah.
”Pada awal tahun 2024 yang lalu,katanya akan ada perbaikan sarana prasarana, termasuk ruas-ruas jalan sekeliling Situ Gede. Tapi sekarang sudah bulan Februari 2025, kondisi jalan saja tidak ada perbaikan, dibiarkan rusak parah.”kata petugas parkir.
Kemudian, bangunan di Wisata Situ Gede yang diresmikan Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat pada Januari 2023 silam, memang sudah berdiri megah yang menghadap ke arah Situ Gede.Namun sayangnya, bangunan tersebut kurang difungsikan secara maksimal, padahal bangunan tersebut menghabiskan anggaran sekira Rp.6,3 miliar itu.
Keindahan Danau
Objek Wisata Situ Gede bisa dikatakan memiliki potensi yang cukup besar, lantaran lokasinya yang hanya 5 kilometer dari titik nol Kota Tasikmalaya.Akses menuju Wisata Situ Gede pun tidak membutuhkan upaya yang berlebih, lantaran akses jalan utama menuju pintu masuk Wisata Situ Gede bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 dan 4.Hanya dengan tiket masuk Rp 5.000 per orang, untuk memasuki kawasan Wisata Situ Gede yang cukup dekat dengan pusat perkotaan itu terbilang murah.
Objek Wisata Situ Gede Tasikmalaya yang berlokasi di Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya memiliki luas sekira 47 hektare yang mencakup luas danau serta area daratannya.Kemudian tengah danau Wisata Situ Gede, terdapat sebuah pulau yang dikenal dengan istilah ‘Nusa’, sedang di Nusa terdapat makam Eyang Parbudilaya yang kerap menjadi wisata ziarah. Banyak sekali atraksi wisata yang bisa dilakukan di Wisata Situ Gede, seperti mengelilingi area perairannya menggunakan perahu, kuliner, dan masih banyak lagi.
Penulis sempat menikmati keindahan danau Situ Gede menggunakan perahu mesin yang tarifnya hanya Rp.10.000/orang, bisa mengelilingi danau seluas 47 hektar. Panorama alam parahyangan di danau yang dikelilingi gunung gunung kecil sungguh sangat mengasyikkan. Sekitar 10-16 menitan keliling danau Situ Gede menggunakan perahu mesin cukup puas dan sebelum pulang menikmati makan di lesehan dengan menu bakar ikan nila bakar.****
Komentar