Kab.Tasikmalaya LINTAS PENA
Pada hari Jumat 9 Oktober 2020, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya Drs.H.Usep Saepudin Muhtar M.Pd,Kasubbag TU H.Suryana M.Si dan para kepala seksi telah menerima kunjungan silaturrahmi Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto S.IP dan Advokat KPAI Provinsi Jawa Barat H.Asep Nurzaini SE.,SH.Adapun acara silaturrahmi KPAID Kab.Tasikmalaya dengan Kemenag sekaligus berdiskusi dan mencari solusi terkait pembelajaran daring di tengah tengah pandemi covid-19.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto S.IP kepada LINTAS PENA mengatakan , intinya dari pertemuan kami dengan Kemenag Kabupaten Tasikmalaya bagaimana supaya siswa,orang tua dan guru memicu kreatifitas dalam melalukan pengajaran kepada anak.
Bahwa pengajaran jangan sampai semata mata berbasis kurikulum hari ini saatnya orang tua menjadi pengajar yang baik kepada anaknya tetapi kenyataannya dilapangan metode belajar daring atau online malah jadi bikin orang tua rungsing komo indungna rewel nitah budak bedegong teu di gugu jadi weh brangbrengbrong di imah yang pada akhirnya tingkat kekerasan terhadap anak meningkat tutur ketua kpaid.
“Disamping itu kami KPAID memgusulkan kepada Kemenag Kabupaten Tasikmalaya atau pihak terkait, siapkah kita untuk membuat sekolah rujukan KBM Tatap Muka dimasa pandemi covid 19 sekalipun nanti ada beberapa ketentuan atau persyaratan yang harus ditempuh KPAID dan Kemenag akan mencoba melakukannya disertai dengan pengawasannya.”jelas Ato Rinanto,S.IP
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya Drs.H.Usep Saepudin Muhtar M.Pd. mengatakan , pihaknya sangat mengapresiasi usulan KPAID .Pasalnya sejauh ini semua madrasah dimulai RA,MI,MTS dan MA masih merujuk pada surat edaran tiga mentrei bahwa KBM tidak tatap muka tetapi daring atau online.”Kami dengan KPAID ada kesepahaman dan kesepakatan namun terkait dengan membuat sekolah rujukan tatap muka tentunya kami harus berkonsultasi dulu dengan atasan kami yaitu Kemenag Kanwil dan pusat.”ujarnya
Kemenag tidak menimpali bahwa ada semacam kerinduan dari orang tua,guru dan anak didik sebenarnya sebelum covid -19 KBM berlangsung dengan tatap muka.di saat pandemi ini kita sudah berupaya maksimal untuk keluhan belajar daring kami sudah merevisi juknis BOS serta bantuan oprasional penyelenggaraan (BOP) dapat dipakai untuk mendukung kesiapan satuan pendidikan dan dapat dipergunakan untuk pembelian pulsa paket data atau layanan daring berbayar.”Meskipun demikian kendala anak anak di daerah terpencil yang ada di Kabupaten Tasikmalaya terkait akses signal upaya kami pun sudah bekerjasama dengan 2 provinder membagikan kuota gratis kepada semua siswa madrasah” tuturnya.
“Kami berharap untuk memaksimalkan usulan KPAID terkait rujukan sekolah dengan KBM tarap muka kita terus jalin silaturrahmi kita bersama KPAID bisa terus berlannjut hingga teknis dan pengawasan serta aturan protokol kesehatan harus di jaga bersama. Itupun kalau pihak kanwil dan pusat mengijinkan “pungkasKepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya. (ADE BACHTIAR ALIF)**
Komentar