oleh

Pemkot Tasikmalaya Menggelar Rapat Koordinasi Dalam Rangka Memutuskan Kebijakan Strategis Terkait Penanganan Penyebaran Covid 19 Per 28 Maret 2020

Kota Tasik, LINTAS PENA

Pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2020 pukul 09.30 s.d 13.00 WIB bertempat di lantai II Hotel Santika ruang tulip Jl. Yudanegara No.57 Kel.Yudanagara Kec.Cihideung Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan rapat koordinasi dalam rangka memutuskan kebijakan strategis terkait penanganan penyebaran Virus Corona (Covid 19) di hadiri lk. 20 orang tamu undangan

Hadir dalam rapat tersebut sebagai berikut :  Walikota Tasikmalaya  Drs.H.Budi Budiman , Wakil Walikota Tasikmalaya  Drs.H.Muhammad Yusuf , Ketua DPRD Kota Tasikmalaya  H.Aslim.SH, Dandim 0612 Tasikmalaya  Letkol Inf Imam Wicaksana, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karbianto S,ik,  Danlanud Wiriadinata  Letkol Pnb Ali.S.Pasaribu.SH ,Sekda Kota Tasikmalaya   Drs.Ivan Diksan.H,M.Si, Direktur RSUD dr. Soekarjo Kota Tasikmalaya  dr. H. Wasisto Hidayat, M.Kes , Kadis Kesehatan Kota Tasikmalaya  dr.Uus Supangat ,   Kadis Perhubungan  H. Aay Zaini Dahlan, ATD, MM , Kalak BPBD Kota Tasikmalaya/Wakil Ketua Gugus tugas  H. Ucu Anwar Surahman, S.Pd.,M.Pd , Dokter Spesialis Penyakit dalam RSUD dr. Soekardjo  dr. H. Dani Farid Abdullah Sp.PD dan Kabid Trantibum Dinas Pol PP dan Damkar   Yogi Subarkah, S.STP.,M.Si

Walikota Tasikmalaya Drs. H Budi Budiman menyampaikan bahwa  intinya:

  1. Menurut informasi perkembangan pasien Covid-19 menjadi bertambah yang positif menjadi 5 orang kalau kita tidak bertindak segera bisa-bisa kita menjadi zona merah, pemerintah lagi menyusun karantina tiap-tiap wilayah karna situasi yang semakin darurat,
  2. Kegiatan ini utk mengambil kebijakan bersama yang startegis, segera ada kebijakan-kebijakan extrim bertujuan untuk mengurangi penyebaran Covid-19
  3. info tempat yg kita siapkan untuk ruang isolasi adanya penolakan kita harus bekerja sama Muspida dan pihak terkait lainya.
  4. Permasalan pengadaan dan penyiapan APD yang harus di prioritaskan karena keterbatasan dokter dan perawat di Kota Tasikmalaya
  5. Sikon sangat memprihatinkan dan apabila Rs dr Soekarjo sudah di tunjuk sebagai Rs rujukan dari Gubernur agar di persiapkan ruangan-ruangan termasuk SDM dokter dan para perawat yang sebagai garda terdepan
  6. Yang kita khawatirkan kejadian Covid-19 di Kota Tasikmalaya melebihi kemampuan kita yang ada
  7. kebijakan pemerintah pusat akan mengeluarkan PP aturan Locdown/karntina wilayah dengan cara mengawasi masyarakat yang keluar masuk dari daerah lain transpotasi umum
  8. Rapites yang akan di dukung 500 harus di petakan untuk di perbatasan dan masyarakat yang masuk wilayah kita harus di reapitest dan termasuk kebutuhan angaran APD personel, SDM, seluruh angaran kita geser untuk penanganan Covid-19 selama satu bulan
  9. Pemaparan perkembangan Covid-19 dari (Dr.Dani) yang intinya:
  10. Laporan perkembangan terkini Covid-19 pkl 00.00 pasien yang Positif sekarang menjadi 5 orang, kelima orang tsb masih dalam perawatan di Rs.TMC dan Rs. Jasa Kartini, ODP 251, proses pemantauan 213, selesai pemantauan 38, proses pengawasan 6, selesai pengawasan 4, meninggal 1, keterangan yg positif Claster lembang 1 orang (keagamaan Kristiani GBI) pasien yg di pantau 40 orang jema’at, pasien positif Covid-19 di rawat di Rs.TMC. 2 orang dan di Rs. Jasa Kartini 3 orang
  11. Repites yang sudah kita laksanakan Claster Hipni 12 negatif (sudah karantina 14 hari), Claster repites JK.70 org negatif, Claster Demokrat negatif, kasus yg perlu kita waspadai claster Jasa Kartini hampir 100 orang diantara perawat-perawat kita dirumahkan dan termasuk 3 dokter
  12. Untuk pasien sementara belum membutuhkan pentilator kami sangat membutuhkan utk obat vaksin anti virus sampai sekarang belum ada di kirim hanya memberikan metode yang ada sesuai kemampuan yang ada, Pentilator cuman ada satu Covid-19 sistem yg di serang adalh sistim pernapasan atau pentilator utk pentilator setelah di pakai satu orang tidak bisa di gunakan kepada pasien berikutnya, sedangkan kusus utk dukungan pentilator covid-19 belum ada, pasien yg PDP di TMC meninggal karna tidak adanya pentilator, mesin rongent dan pentilator kendala kita walaupun punya duit tapi alatnya susah di beli dan tetapi kita sudah

di usahakan sekuat tenaga utk 3 mesin pentilator angaran angaran DPT rencananya pada tanggal 31 maret 2020 semoga tidak ada petubahan waktu, obat dan alkes sampai sekarang kita agak kesulitan karna produksenya sangat siknifikan menghadapi situasi dan kondisi saat sekarang,

  1. SDMnya menjadi masalah sendiri karena relawan banyak mengundurkan diri di RSUD,TMC, JK sudah berkurang kami mohon kerjasamanya dan dukungan para dan yg sudah terlanjur JK apakah mau di jadikan claster baru , kalau di RS Hasan Sadikin khusus menjadi center Covid-19 menerima pasien Covid-19 tidak menerima pasien lain, RS dr Soekardjo Tasikmalaya di tunjuk sebagai Rs rujukan pasien Covid-19, dan Rapites masih tersisa tinggal 6
  2. Letkol Inf. Imam Wicaksana (Dandim 0612/Tasikmalaya) yang intinya :
  3. Upaya kita mencegah terlambat.
  4. Dengan Wabah ini, kita harus rela mengorbankan anggota badan yang lain.
  5. Kita harus mulai memikirkan warga yang sehat karena kita juga harus memperhatikan dokter
  6. Kita selamatkan orang yang belum terinfeksi serta menyembuhkan yang sakit dengan upaya maksimal Kita saat ini harus realistis, yang positif kita isolasi Mengembangkan situasi sehat, Kodim sedang melakukan latihan cara penyemprotan disinfektan dan nanti kita akan sosialisasikan kepada BPBD dan masyarakat
  7. Angkum atau Bis harus mulai kita putus dan kita akan membentuk pos pos di perbatasan, ini membutuhkan dukungan
  8. Letkol Nav. Ali Sudirman Pasaribu, SH (Danlanud Wiriadinata) yang intinya :
  9. Yang kita butuhkan saat ini langkah kongkrit
  10. Yang terlanjur kita tuntaskan dan kita selamatkan yang masih sehat.
  11. Angkum harus kita hentikan.
  12. Info 20 ribu lebih akan mudik besar besaran dan mungkin juga ada dari negara lain.
  13. AKBP Anom Karibianto, S.IK (Kapolres Tasikmalaya Kota) yang intinya :
  14. Kita 16 hari kemarin sudah bisa memetakan sebaran ODP, PDP dan yang positif
  15. tingkatan paling bawah (Puskesmas) sudah overload
  16. Harus ada strategi ekstrim maka kita harus menyekat khususnya angkum
  17. Yang paling tepat menurut UU no 6/2018 tentang karantina kesehatan jadi memiliki dasar hukum
  18. Tempat tempat yang telah kita survey dikhususkan untuk merawat yang belum positif disaat RSUD dijadikan rumah sakit rujukan Covid 19
  19. Relawan dipergunakan hanya untuk menangani ODP agar relawan tidak merasa khawatir.
  20. H. Aslim, SH (Ketua DPRD Kota Tasikmalaya) yang intinya :
  21. Sangat sepakat dengan yang disampaikan Dandim, Danlanud dan Kapolres
  22. Harus ada langkah konkrit dengan situasi seperti ini, Di Kota Tasikmalaya terlihat masih banyak warga yang bebas berkeliaran dan tidak mengindahkan himbauan Wali Kota padahal Kota Tasikmalaya sudah ada yang positif.
  23. Khusus warga yang merantau harus ada langkah antisipasi dan konkrit
  24. Menyelamatkan warga yang sehat agar tidak menjadi sakit serta mengantisipasi orang orang yang ada diperantauan yang akan mudik
  25. Drs. H. Muhammad Yusuf (Wakil Wali Kota Tasikmalaya) yang intinya :
  26. Kota Tasikmalaya sudah KLB dan RSUD dr. Soekardjo harus siap disaat menjadi RS rujukan dan memindahkan pasien pasien lainnya.
  27. Kab. Tasik mulai melakukan pencegahan kendaraan yang dari luar khususnya di Salawu yang dekat dengan Puskesmas
  28. Secepatnya penyekatan dilakukan di Kota Tasikmalaya
  29. Operasional penyekatan ada di Dandim dan Kapolres
  30. Kita latih relawan secara singkat tentang keperawatan karena pada saatnya relawan relawan akan kita butuhkan. Kaitan JK agar diisolasi sejak sekarang dan JK dikhususkan untuk merawat pasien ODP sendiri.
  31. Drs. H. Ivan Dichsan Hasanuddin (Sekda Kota Tasikmalaya) intinya :
  32. Penanganan yang sakit, penanganan yang diduga dan penanganan yang sehat
  33. Untuk yang sakit kita sepakat RSUD dr. Soekardjo dijadikan RS rujukan positif Covid 19
  34. Tenaga medis dilibatkan penanganan pasien sakit atau positif covid 19 dan relawan dilibatkan dalam menangani pasien lainnya.
  35. Sepakat dengan Wakil Wali Kota, JK harus ditutup karena JK sumber penyebaran virus, harus dilakukan penyemprotan disinfektan semuanya.
  36. Untuk orang orang yang dalam pemantauan atau keluarga yang ada positif agar di karantina di rumahnya masing masing kemudian kita suplai kebutuhan pokok ke rumahnya masing masing.
  37. Kita harus menyetop transportasi umum yang ke Tasik, silahkan Kadishub membuat skemanya.
  38. Harus dilakukan penyemprotan disinfektan masal untuk menyelamatkan yang sehat
  39. dr. Dani (Ka Tim Covid 19 Kota Tasikmalaya) yang intinya :
  40. JK hampir 80% bekerja di RSUD dr. Soekardo, TMC 50% bekerja di RSUD dr. Soekardjo
  41. Planing kami dengan Kadiskes yaitu harus wajib tiap RS untuk menyiapkan ruang Isolasi
  42. Harus ada SDM khusus, Usulnya dilakukan karantina rumah selama 14 hari melibatkan semua unsur dari mulai RT dan RW serta Polsek dan Koramil
  43. Orang yang bergejala dikarantina rumah plus pemantauan Puskesmas
  44. Bergejala ringan dirawat d RS khusus dan gejala berat/positif baru dirawat d RSUD dr. Soekardjo
  45. Dr. H. Wasisto Hidayat, M.Kes (Dirut RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) yang intinya :
  46. Harus ada shif kerja agar perawat bisa menghirup udara segar dan menghindari terpapar virus
  47. Setiap RSUD menjadi RS Rujukan Covid 19 sesuai SK Gubernur, Harus ada tenaga banyak dan RSUD akan menyiapkan ruang isolasi terbanyak
  48. Kadis perhubungan Kota Tasikmalaya, yang intinya :
  49. Himbauan sudah di laksanakn kepada para pengusaha angkutan umum diantaranya Bus Do’a Ibu, Bus Budiman, Bus Primajasa yan arah perjalanan ke arah jakarta maupun wilayah yang zona merah.
  50. Tetapi kita sudah menghimbau seluruh armada yang ada di Kota Tasikmalaya jangan mengambil penumpang dari zona merah dan angkutan kota sudah banyak yg berhenti karna anak sekolah sudah di liburkan.
  51. Kadis Sosial (Drs. Nana Rosada) Yang intinya ODP yang akan dilakukan karantina rumah harus sudah diperhitungkan kebutuhannya untuk hidup selama 14 hari kedepan
  52. Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman   yang intinya :
  53. Kota Tasikmalaya akan melakukan Karantina Wilayah dengan teknis silahkan Sekda membahasnya dibantu oleh Dandim dan Kapolres untuk mensimulasikan dan wilayah mana saja yang akan kita periksa.
  54. Khusus angkum untuk tidak mengoperasionalkan kendaraannya ke wilayah episentrum covid 19 kemudian melarang Kereta Api untuk tidak berhenti di Stasiun Kota Tasikmakaya serta penyekatan diperbatas dengan lokasi kalau bisa didekat Puskesmas.
  55. Rapid tes untuk cluster JK dan sisanya di Puskesmas perbatasan, untuk Rapid tes harus dilakukan dengan cara dipaksa.
  56. Khusus untuk RSJK agar dihentikan dulu operasionalnya atau tidak menerima dulu pelayanan serta melakukan pemeriksaan kepada seluruh Tenaga medis dan para medis RSJK
  57. Selama Kegiatan berlangsung tertib dan lancar.
  58. Kesimpulan
  59. Rapat koordinasi dalam rangka memutuskan kebijakan strategis terkait penanganan penyebaran covid 19, pada hari ini yang positif Virus Corona (Covid 19) Data per hari Sabtu 28 Maret 2020 positif 1 orang menjadi 2 orang, PDP 11 orang dan ODP 251 orang
  60. Satuan Gugus Tugas untuk melakukan langkah dan upaya strategis dalam pengendalian penyebaran covid 19 di Kota Tasikmalaya yang saat ini sedang viral dan menjadi issue global. (KOMINFO)****

Komentar