oleh

Pensiunan Polisi Rafael Fallo ( 70) Memoles Batok Kelapa Menjadi Rupiah

Maumere, LINTAS PENA

Seseorang yang berkarya di instansi baik sebagai karyawan, polisi atau profesi apa saja akan mengalami suatu masa yang namanya masa pensiun. Suka atau tidak,siap atau tidak, masa itu akan tiba. Karena sudah bertahun-tahun menjalani aktifitas yang padat kemudian berubah menjadi sangat santai. Banyak waktu luang ini membuat para pensiunan bingung  mau kerja apa?bahkan ada yang kemudian jenuh dan stress.

Kebingungan ini juga dialami Pensiunan Polisi Rafael Fallo (70). Kepada LINTAS PENA di kediamannya Nangameting  Maumere Kamis 14 Maret 2019, Putra kelahiran Seoam, kelurahan Salu, Eban, Timor Tengah Utara ini berkisah, selepas dinas dari Polres Sikka tahun 1997 bingung mau kerja apa? Tiba-tiba ide muncul bagaimana mengubah batok kelapa menjadi tempat penyimpanan kapur dan sirih pinang, asbak rokok,celengan dan cerek.

Mantan Wakasatlantas Polres Sikka mengakui batok kelapa yang merupakan limbah kelapa sering kali dianggap kurang bermanfaat atau tidak memiliki nilai jual. “Padahal batok atau tempurung kelapa ini  mudah didapatkan  dan dapat diolah dengan kreatif menjadi karya yang menarik yang tentunya juga menghasilkan pundi-pundi uang,” ujar mantan Kapolsek Talibura ini.

Suami dari Vinsensia Koli (66) yang juga pensiunan Bidan ini mengungkapkan memoles batok  kelapa awal mulanya sekedar iseng saja untuk mengisi waktu luang agar tidak stress. Namun kata Rafael seiring berjalannya waktu semakin banyak orang yang pesan bahkan turis dari Australia, Korea, Perancis membeli hasil iseng-iseng saya ini.

“Beberapa hasil kerajinan dari batok kelapa seperti cerek dan celengan saya titip di hotel Permatasari Maumere untuk promosi kepada para Turis. Ternyata para Turis tertarik dengan hasil kerajinan saya ini. Suatu pagi saya sudah lupa tahunnya Endi seorang petugas hotel Permatasari bersama seorang turis dari Belanda datang di rumah saya ini dan langsung borong 12 buah. Pagi-pagi sudah dapat Rp. 600 ribu,”kenang Penasihat Ikatan Keluarga Timor Tengah Utara di Maumere sambil tertawa lepas.

Pengakuan turis Belanda kata Rafael, dia juga memiliki hasil kerajinan dari batok kelapa yang dia tempatkan di rumahnya di Bali tetapi itu hanya ukiran dan hiasan belaka. “Hasil kerajinan batok kelapa yang dihasilkan bapak Rafael ini memiliki multi fungsi selain untuk asesoris juga tempat penyimpanan air,” ujar turis Belanda seperti yang ditirukan Rafael.

Rafael mengajak para pensiunan atau siapa saja untuk menggunakan waktu luang dengan kegiatan produktif. “Jangan sia-siakan waktu luang karena jika waktu luang digunakan dengan baik akan menghasilkan rupiah untuk menambah kebutuhan sehari-hari rumah tangga,” ajak Rafael.

( Lintas Pena Maumere/Yuven Fernandez)

Komentar