oleh

Sekda Dr. H. Moh Zen Hadiri Peringatan Hut Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Pusat Ke-53

Kab.Tasikmalaya,LINTAS PENA— – Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Dr.H. Mohamad Zen, mewakili Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun Padepokan Padjadjaran Pusat Ke-53  di komplek Padepokan Padjadjaran, Sukaraja, Senin (30/01/2023).

Sekretaris Daerah H. Moh Zen mengucapkan terima kasihnya kepada Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran yang selama puluhan tahun menjadi salah satu pejuang pelestarian budaya.

“Atas nama pribadi dan pemerintah, saya ucapkan terima kasih kepada Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran yang terus menjaga budaya kita tetap lestari yang menjadi bagian dari benteng generasi muda terhadap nilai-nilai negatif yang kian marak,” tutur Sekda Zen.

Sekda  H. Moh. Zen juga berpesan untuk tidak lupa dan terus menjaga budaya agar nilai kedaerahan tidak luntur. “Kini dunia terasa kecil, hal buruk dan baik semua nampak nyata, dan yang menjadi benteng kita bersama dalam menghadapi berbagai perubahan adalah budaya yang tetap kita jaga”,tegasnya.

Dalam rangka memeriahkan puncak peringatan Hari Jadi Ke-53 Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Pusat dan Tasyakur Milangkala Ke- 93 Raden Uyut Sani akan diselenggarakan pada hari Senin 30 Januari 2023 pukul 09.00 WIB di Padepokan Padjadjaran Pusat, yang akan menampilkan karnaval atau Kirab Budaya dan gelar seni budaya. Pada acara tersebut akan dihadiri Bupati Tasikmalaya, Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seluruh Indonesia (LK-PASI), Satmilpres Republik Indonesia, Kemendikbudristekdikti Republik Indonesia.,Prof.DR.KH.Abdul Syakur Yasin,MA, mantan Kasum TNI Marsekal Madya TNI (Purn) H.Dede Rusamsi,SE,MM, mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN, Drs. Hengky Luntungan, Bunda Ully Sigar Rusady, Bunda Sonia, para tokoh seni budaya dan sesepuh padepokan di Jawa Barat terutama yang ada di wilayah Priangan Timur dan undangan lainnya.

            Sementara itu, Ketua Umum  dan Guru Besar Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Drs. H. Rd. Sany Wijaya Nata Kusumah, S.H menjelaskan, bahwa  nama Padjadjaran sendiri  merupakan salah satu kerajaan di Tatar Sunda dengan rajanya yang paling terkenal Prabu Siliwangi pada tahun 1357 ketika terjadi perang bubat, dan perang bubat sendiri terjadi pada hari selasa wage jam 10 pagi tahun 1357. Awalnya kerajaan padjadjaran ini dari Salaka Nagara, salaka nagara runtuh munculah Tarumanagara dan Tarumanagara menjadi 2 bagian yaitu Kerajaan Sunda, ada Sunda Kecil dimulai dari Bali, Jawa sampai Lampung dan Sunda Besar diluar itu kecuali Maluku dan Irian Jaya serta Kerajaan Galuh, Kerajaan Galuh akhirnya bersatu lagi menjadi Kerajaan Padjadjaran. Mudah-mudahan para pendekar Padjadjaran menjadi kebanggaan masyarakat Sunda sebagaimana disampaikan dalam Tri Tangtu amanat Galunggung “Dia bisa berwibawa seperti raja, dia bisa berkehendak seperti rama dan bisa ikhlas seperti resi”.

            “Dalam usianya ke 53 tahun,   Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran telah membuka Cabang Padepokan Perguruan Pencak Silat

Padjadjaran di beberapa Provinsi dan kabupaten di Indonesia, serta membuka cabang luar negeri di Negara Singapura,Malaysia, Brunaidarusalam dan beberapa Negara Eropa”jelas tokoh dan penggiat Budaya yang mendapatkan anugrah dari  Presiden RI ke VII Ir. H. Joko Widodo menerima SATYA LANCANA KEBUDAYAAN tahun 2021. (ADE BACHTIAR ALIEF/DISHUBKOMINFO)****

Komentar