Rokan Hilir, LINTAS PENA
Menjelang pekaksanaan pesta Pemilihan Penghulu (PILPENG) Serentak tahap dua se-Kabupaten Rokan Hilir,yang jadwal pelaksanaannya sudah ditetapkan oleh Panitia Monitoring Kabupaten tepatnya pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2017 mendatang, tentunya hal ini sudah diambang pintu dan hitungannya hanya menunggu hari untuk pelaksanaan.
“Pilpeng adalah pemilihan langsung dipilih oleh masyarakat kepenghuluan secara murni bukan melalui perwakilan “ungkap Jusman (50) salah seorang warga Labuh Tangga Hilir yang juga saat ini sebagai Ketua RT 05, hari Sabtu 18/11/2017 kepada LINTAS PENA.
Jusman sangat mendukung figur calon pemimpin kepenghuluan yang arif dan bijaksana yang bisa menjadi sosok yang dapat bekerja sama saling merangkul satu sama lainnya, dengan melibatkan seluruh masyarakat kepenghuluan . “Soalnya ,jabatan seorang penghulu itu merupakan pemimpin tertinggi dari pemerintah kepenghuluan dalam pertanggungjawaban- nya sebagai pengatur kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan kepenghuluan.”jelasnya.
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang dalam istilah lain di Kabupaten Rokan Hilir nama desa dikenal dengan sebutan kepenghuluan dan memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk 3 tahun kali masa jabatan berikutnya, baik secara berturut-turut atau pun tidak.
“Penghulu meskipun bukan pejabat negara, tetaplah memiliki peran strategis dàlam mengatur kebijakan pembangunan di tingkat kepenghuluan yang dipimpinnya dan menjadi primadona, bagaimanapun juga kedudukan sebagai penghulu sejauh ini masih menarik minat masyarakat.”katanya.
Jusman menghimbau kepada seluruh masyarakat Labuhan Tangga Hilir untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menjadikan pemilihan penghulu sebagai lahan pertarungan yang akan mengakibatkan permusuhan sesama warga kepenghuluan Persoalan beda pilihan itu adalah hak bagi semua warga masyarakat kepenghuluan dàn tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun .”tandasnya.(SB)***
Komentar