oleh

Aef Saepudin,Sopir Mobil Operasional Pemdes Dawagung Meninggal Dunia

Kab Tasik,LINTAS PENA

Pada hari Selasa (26/6/2018) sekitar pukul 13.00 WIB, Aef Saepudin (45) seorang sopir mobil dinas/operasional Pemdes Dawagung Kec.Rajapolah ditemukan sudah meninggal dunia di dalam mobil operasional tersebut, dengan posisi terduduk di depan kursi/jok sopir yang terparkir di kantor desanya. Korban pertama kali ditemukan oleh Kepala Desa Dawagung Makmur. Dia menunggu sang kepala desa dan berencana akan memantau persiapan TPS jelang pencoblosan Pemilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat.

Kades Makmur kepada awak media menjelaskan, bahwa almarhum Aef Saupudin memang dalam keadaan sakit dan sebelumnya, hari Selasa (26/06/2018) dini hari, telah berobat ke Puskesmas dan pagi-paginya berangkat membawa pasien yang kontrol ke rumah sakit,  pulang pukul 10.00. WIB dan berangkat lagi membawa pasien ke rumah sakit pulang sekitar pukul 12.00. WIB. Setelah sampe di halaman kantor Desa dan mobil sudah parkir secara normal, mungkin disitu menghembuskan nafas terakhir.

“Semula saya mengira,almarhum Pak Aef sedang tertidur pulas. Namun, saat dibangunkan tak bangun-bangun , membuat saya curiga. Tubuhnya pun digoyangkan. Ternyata seluruh tubuhnya bergoyang dan dicurigai sudah tak bernyawa.”jelasnya.

Makmur pun meminta pertolongan kepada orang-orang yang ada disekitar dan melapor ke Polsek Rajapolah. Menurut hasil pemeriksaan dari dokter Puskesmas Rajapolah maupun dokter forensik, kejadian meninggalnya  Aep Saepudin  didalam mobil itu murni penyakit, tidak ada indikasi keracunan atau pun penganiayaan,” ungkapnya.

Setelah menerima laporan, petugas polisi dari Polsek Rajapolah pun langsung meluncur ke tempat kejadian perkara ( TKP) dan melakukan pemeriksaan bersama tim identifikasi dari Polres Tasikmalaya Kota yang didampingi oleh petugas medis dari Puskesmas Rajapolah.

Kapolsek Rajapolah, AKP. Glatiko Nagiewanto membenarkan adanya kejadian tersebut.Pihaknya langsung mendatangi TKP dan melakukan identifikasi bersama tim Identifikasi yang didampingi petugas medis. “Hasilnya tidak ditemukan luka-luka akibat kekerasan, sehingga diduga korban sebelumnya sedang mengalami sakit.”ujarnya.

Hal tersebut diperkuat oleh keterangan istri korban, Teti (37) bahwa suaminya sedang sakit bahkan malam sebelumnya sudah dibawa berobat ke Puskesmas Rajapolah.“Diduga kuat kematian tersebut sebagai takdir. Itu sebabnya, istri dan keluarga almarhum pun menerimanya dan menyatakan musibah tersebut sebagai takdir dari Allah SWT dan menolak dilakukan otopsi,” tutur Kapolsek Rajapolah.(JOHAN ROHANI)***.

 

Komentar