Oleh : Gus Muh.Basis (GMB) alias Gus Kalam Sirrullah (GKS)
SYEIKH Rukhshon adalah sosok ulama Hakekat Jadzab di Jawa Tengah yang sangat dikenal dikalangan kyai khos dan para ulama. Fenomen dahsyatnya, Syeikh Rukhshoh meminta agar memperbaiki keberadaan umaro, ulama dan Indonesia yang saat ini kondisinya carut marut.
Syeikh Rukhshoh termasuk perokok berat, sehari bisa habis 7 bungkus. Beliau berbadan ceking, kurus, bicaranya kadang menggelegar kadang lembut halus mendayu-dayu. Bicaranya juga sekena-adanya tanpa tedeng-aling aling plus semau beliau alias EGP (Emangnye Gue Pikiran). Syeikh Rukhshoh juga jago menulis tulisan2 ilmiah. Tulisannya sampai dimuat majalah Time & dibahas serius di PBB. Syeikh Rukhshoh juga adalah “santri jadzab (khariqul adah)” dari Mbah Dim (KH. Dimyati Rois Kaliwungu), yang masih “serumpun-famili” dengan Gus Muh.Basis (GMB). Syeikh Rukhshoh bisa sebagai santri, sahabat & “sparring partner”-nya Mbah Dim Kaliwungu tsb.
Syeikh Rukhshoh bisa bicara enak-nyaman dengan siapapun, dengan para : anak kecil, petani, pak becak, preman-bergajul-gentho, cewek pekerja malam, yang akan nyalon lurah-bupati-gubernur-caleg-capres, dll, pejabat tinggi, menteri, jenderal, konglomerat, ustadz, gus, kyai, habib, wali Allah, dll.
Syeikh Rukhshoh ini sangat akrab dengan wali-wali Allah yang masih hidup ditambah wali wali Allah yang sudah “wafat (pindim atau pindah dimensi)” , dengan Sunan Kalijaga & anggota anggota Walisongo yang lain + Syech Abdul Qadir Jaelani + Nabi Khidhir AS, dll. Para waliyullah (yang masih hidup & yang sudah “wafat (pinlam atau pindah alam), Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati & Walisongo lain, Ir. Soekarno, dll, sering bertamu ke beliau tsb. Beliau bahkan sering “ngomelin & memarahi” waliyullah2 tsb.
Beliau sejak muda adalah musafir klas berat, yang ke mana2 hanya berjalan kaki puluhan ribu kilometer, yang dijalani bertahun2. Sejak tahun 1984, Syeikh Rukhshoh mendapatkan amanat dari Wali Allah Quthub-Ghauts Syech Abdul Qadir Jaelani (yang direstui Nabi Khidhir AS), agar membangun Majelis Ta’lim & Pondok Pesantren. Nama Majelis Ta’lim dan Ponpes-nya, Syech Abdul Qadir-lah yang tentukan. Kata beliau, utk dana pembangunan Majelis Ta’lim-nya berdana Rp 41 milyar, dan dana pembangunan untuk Ponpes-nya sebesar Rp 61 triliun. Dawuh Mbah Ambari, untuk pembangunan dua “proyek” tsb, diharamkan “mengemis-ngemis” dana melalui membuat proposal.
Mari, kita doakan bersama, agar hajat super besar beliau, yakni bersama-sama memperbaiki diri, memperbaiki sekitar & memperbaiki Indonesia, terutama PARA UMARO & ULAMA-NYA, selalu Allah SWT ridhai & berkahi, aamiin….17 x.
Jangan khawatir, berbicara dengan beliau, sangat enak. Asal, kita pandai-pandailah “mengatur perseleng kecerdasan akal-emosional-spiritual” kita. Berbicara dengan beliau, jangan terus2an atau melulu gunakan akal/otak kita (yang sangat terbatas kapasitas & kemampuannya). Sebab, jika bicara dgn beliau, kita terus pakai “otak/akal”, jangan2, saat akan bertemu beliau, kita harus bawa bodrex anti migren, jaga2 kita puyeng-mumet & “su-udzon” karena kita bincang2 dengan beliau tsb ?.
Bagi yang ingin bersilaturahmi ke beliau, atau mohon didoakan, atau berkonsultasi atau mengikuti mujahadahan/zikiran bersama beliau, dll, bagusnya WA dulu ke nomor Gus Muh.Basis (GMB), ke : 0838 4040 7500 atau 0857 8600 2445. Bagusnya no slonong boy ?. Bisa bareng Gus Muh.Basis (GMB) ke beliau : Syeikh Rukhshoh. Mau berkata apapun, beliau tetaplah adalah hamba Allah yang sangat dekat dgn Allah SWT. Semoga, kita bisa bersama-sama menapaki jalan (yang berliku & berat) untuk bisa terkucurnya ridha, berkah & rahmah Allah SWT, aamiin….17 x.
Salam Untuk Kita Selalu Berupaya Memperbaiki Diri, dari : Gus Muh.Basis (GMB) alias Syech Kalam Sirrullah.
Komentar